content top

Rabu, 30 Maret 2011

Mengenal Robot Asimo

ASIMO (アシモ, ashimo?) adalah robot humanoid yang dibuat oleh Honda. Dengan tinggi 130 sentimeter dan berat 54 kilogram, penampilan robot ini menyerupai seorang astronot dengan baju astronotnya yang membawa ransel. ASIMO dapat berjalan dengan dua kaki dengan gaya berjalan yang menyerupai manusia hingga kecepatan 6 km/jam. ASIMO diciptakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Honda Pusat Penelitian Teknik Fundamental Wako di Jepang. Model yang sekarang merupakan versi sebelas, semenjak dimulainya proyek ASIMO pada 1986.
 
asimo 150x150 Mengenal Robot Asimo 
 

Pada Asimo model tahun 2000an, Honda telah menambahkan banyak fitur yang memungkinkan Asimo dapat berinteraksi lebih baik dengan manusia. Fitur-fitur ini termasuk dalam 5 kategori:
1. Pengenalan atas benda bergerak
Menggunakan informasi visual dari kamera yang terpasang di kepalanya, Asimo dapat mendeteksi gerakan beberapa objek serta menilai jarak dan arah. Aplikasi umum dari fitur ini meliputi: kemampuan untuk mengikuti gerakan orang dengan kamera, mengikuti seseorang, atau menyapa seseorang ketika dia mendekat.
2. Pengenalan postur dan gerak
Asimo juga dapat menafsirkan posisi dan pergerakan tangan, serta mengenali postur dan gerakan. Asimo dapat bereaksi dan diarahkan tidak hanya dengan perintah suara, tetapi juga dengan berbagai gerakan alami manusia. Hal ini memungkinkan untuk, misalnya, mengenali kapan jabat tangan ditawarkan atau kapan seseorang melambaikan tangan dan Asimo menanggapi dengan tepat. Ia juga dapat mengenali pergerakan arah seperti menunjuk.
3. Pengenalan lingkungan
Asimo dapat mengenali objek dan situasi dari lingkungannya dan bertindak dengan cara yang aman bagi dia sendiri maupun orang di dekatnya. Sebagai contoh, mengenali bahaya potensial seperti tangga, dan menghindari memukul manusia atau benda bergerak lainnya.
4. Membedakan suara
Asimo berkemampuan untuk mengidentifikasi sumber suara dan dapat membedakan antara suara manusia dan suara lainnya. Hal ini dapat menanggapi panggilan namanya, mengenali wajah orang ketika sedang diajak bicara, dan mengenali suara yang tidak biasa seperti suara dari sebuah objek jatuh atau tabrakan, dan memalingkan wajah ke arah itu. Asimo juga dapat menjawab pertanyaan, baik dengan mengangguk singkat, menggelengkan kepala atau menjawab secara lisan.
5. Pengenalan wajah
Asimo memiliki kemampuan untuk mengenali wajah, bahkan ketika Asimo atau manusia sedang bergerak. Secara individual Asimo dapat mengenali kurang lebih 10 wajah yang berbeda dan mengenali nama pemilik wajah jika sudah terdaftar sebelumnya.

Generasi Baru ASIMO
pada generasi baru asimo terdapat beberapa penambahan dengan makin berkembangnya teknologi .Honda memang mempersiapkan ASIMO bisa hidup berdampingan secara harmonis dengan manusia dan menjadi mitra yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Kenyataan itu semakin dekat ketika Honda Motor Co., pertengahan Desember 2004 mengumumkan “kelahiran” robot humanoid generasi terbaru. Pengembangan teknologi tersebut berfokus pada level baru teknologi mobilitas yang meningkatkan fungsi dan kemampuannya dalam berinteraksi dengan manusia melalui proses informasi dan reaksi yang lebih cepat sesuai situasi dunia nyata.
Teknologi Posture Control yang memungkinkan ASIMO berlari selayaknya manusia, teknologi Autonomous Continuous Movement yang membuatnya memiliki daya jelajah hingga mencapai tempat yang dituju, daya pandang yang lebih luas, dan teknologi sensor memungkinkan robot itu berinteraksi secara lebih halus dengan manusia.
Kombinasi antara perangkat keras hasil pengembangan terbaru untuk respon tingkat tinggi dengan teknologi Posture Control memungkinkan ASIMO secara proaktif membungkuk atau memutar perutnya untuk menjaga keseimbangan dan menghindarkan kemungkinan kaki tergelincir atau terpelanting pada saat melakukan gerakan dengan kecepatan tinggi. ASIMO kini juga mampu berlari dengan kecepatan 3 kilometer per jam. Kecepatan berjalannya juga sudah ditingkatkan dari 1,6 kilometer per jam menjadi 2,5 kilometer per jam.
ASIMO generasi baru dapat bermanuver ketika melakukan perjalanan ke tempat yang dituju tanpa harus berhenti untuk melakukan perbandingan deviasi antara input jalur yang terprogram dengan informasi yang diperoleh tentang area sekitarnya, tentunya dengan sensor permukaan jalan. Lebih dari itu, ASIMO kini dapat secara independen mengubah jalur perjalanannya ketika sensor permukaan jalan dan sensor visual yang terletak di kepalanya mendeteksi adanya rintangan.

Dengan mendeteksi gerakan manusia melalui sensor visual di bagian kepala dan sensor tenaga (kinestetik) yang baru ditambahkan di pergelangan tangannya, ASIMO kini dapat bergerak secara sinkron dengan manusia, sekaligus menerima dan menyerahkan sebuah barang, reaksi jabat tangan yang bersamaan dengan gerakan seseorang, dan melangkah maju atau mundur sebagai reaksi dari apabila tangannya ditarik atau didorong. Hingga mencapai teknologi terbaru ini, Honda akan meneruskan pengembangan ASIMO sehingga suatu saat dapat berguna bagi umat manusia.

Untuk menangkap pesan “lari”, dua masalah harus telebih dulu diselesaikan. Yang pertama adalah lompatan yang akurat serta serapan tenaga akibat menginjak permukaan, dan yang kedua adalah pencegahan agar tidak tergelincir atau terpelanting saat melakukan gerakan dengan kecepatan tinggi.
Untuk berlari, sebuah robot harus mampu mengulangi gerakan mendorong dirinya dari permukaan, mengayunkan kakinya ke depan serta mendarat dalam durasi siklus yang cukup pendek tanpa jeda waktu, dan menyerap secara langsung dampak goncangan pada saat kaki mendarat. Dengan perangkat kecepatan tingkat tinggi yang baru saja dikembangkan, motor penggerak yang sangat responsif dan bertenaga sebagai tambahan untuk struktur kaki yang ringan, Honda telah menemukan perangkat keras yang sangat akurat dan responsif dengan tingkat performa empat kali lebih cepat dibanding model sebelumnya.

Bi-pedal
Bagaimana untuk mengurangi tekanan antar telapak kaki dengan permukaan lantai, resiko terpelanting atau tergelincir mungkin terjadi sesaat sebelum kaki belakang terangkat dan setelah kaki mencapai permukaan lantai? Menyelesaikan masalah tersebut merupakan tantangan terbesar dalam hal elemen kendali. Mengkombinasikan teori independen yang dikembangkan oleh Honda, yakni kendali jalan bi-pedal dengan lengkungan badan yang pro-aktif serta putaran area perut, Honda telah mengembangkan teori kendali baru yang dapat menstabilkan langkah lari dan menghindarkan resiko tergelincir.
Melalui seluruh teknologi tersebut, ASIMO kini mampu berlari dengan kecepatan 3 kilometer per jam. Bahkan kecepatan berjalannya meningkat dari 1,6 kilometer per jam menjadi 2,5 kilometer per jam. Pada saat manusia berlari, siklus langkahnya adalah 0,2 hingga 0,4 detik tergantung kecepatan dan langkah di udara, dan saat kedua kaki sedang melayang durasinya bervariasi antara 0,05 hingga 0,1 detik. Siklus langkah ASIMO adalah 0,36 detik dengan langkah di udara berdurasi 0,05 detik, yang setara dengan durasi joging oleh manusia.

Minggu, 27 Maret 2011

Lampu Lava Sederhana

Pada episode kalo ini, luthfi-smart akan menampilkan percobaan untuk membuat lampu lava sederhana. Kalo ada yang belum tahu bentuk dan rupanya dapat lihat gambar di bawah ini.


Untuk membuat lampu lava ini, sahabat hanya memerlukan bahan-bahan :
  • Gelas minum bening
  • Minyak sayur
  • Garam
  • Air
  • Pewarna makanan

Langkah Kerja :
  1. Tuangkan air ke dalam gelas sekitar 3/4 nya
  2. Tambahkan 5 tetes pewarna makanan (warna bebas tergantung selera)
  3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam gelas. Usahakan agar minyak sayur berada pada lapisan teratas
  4. Kemudian taburkan 1 sendok garam di atas lapisan minyak
  5. Perhatikan fenomena yang terjadi, jika perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat efeknya berlanjut

Mengapa terjadi demikian? seperti biasa bagi sahabat yang memiliki pendapat, dapat menuliskan komentarnya. Petunjuk yang saya berikan ialah massa jenis. Selamat bereksperimen ya !

Bagi yang kurang mengerti dapat melihat video pembuatannya disini.

Membuat Periskop

Untuk membuat periskop, kamu hanya membutuhkan dua cermin dan sesuatu yang menahan kedua cermin tersebut. Kemudian kamu bisa melihat sekeliling kamu yang melewati perintang, memata-matai di atas dinding, dan mempelajari hewan tanpa mengganggunya. Periskop digunakan kapal selam untuk melihat keadaan di atas air; tetapi dengan bahan yang khusus dan beberapa usaha kamu bisa membuat sebuah periskop untuk melihat ke dalam air. Tambahkan lensa ke periskop kamu dengan gabungan yang tepat dapat memanfaatkan pengalaman penglihatan. Pastikan untuk membaca kegiatan ini seluruhnya sebelum kamu mulai (seperti halnya jika kamu melakukan semua aktifitas). Ada beberapa variasi rancangan, dan salah satu pilihan kamu akan menentukan cara kamu membuatnya dan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Alat dan Bahan:
  • Selembar kaca plexy atau kayu lapis (ada di toko) kemudian cat semprot hitam logam dengan ukuran 60 x 90 x 0,3 cm kubik
  • Silikon aquarium atau perekat
  • Meteran kayu
  • 2 cermin kecil 2 lensa cembung (dari sepasang kaca mata tua atau ada di toko alat-alat labor)
  • Epoxy (jika menggunakan lensa)
 Alat dan Bahan untuk Membuat Periskop Kaca Plexy:
  • Pemotong kaca (agar kamu dapat mematahkan kaca dengan rapi)
  • Lem plastik
  • Isolasi pipa 
  • Gunting
Alat dan Bahan untuk Membuat Periskop Kayu Lapis:
  • Gergaji kayu
  • Cat tahan air 
  • Paku dan palu 
  • Kaca plexy untuk tutup
Untuk cermin, kamu dapat menggunakan cermin genggam. Potong tiap-tiap pegangan dekat cermin, biarkan cermin hanya menempel pada plastik bingkainya.

Langkah Pembuatan:
1. Cara membuat badan periskop dari kaca atau kayu lapis:
  • Rancang dan buat ruang panjang dengan empat sisi dan bagian ujung yang berlawanan terbuka, seperti yang terlihat. Ukuran sisi dindingnya terseah kamu, ukuran yang bagus mulai dari 70 x 4 cm. Alat tersebut akan beroperasi paling baik jika kamu mencat hitam dinding dalamnya sebelum memasang kaca.
  • Jika menggunakan kaca plexy, potong dinding periskop dan gabungkan dengan lem plastik. Biarkan lem kering.
  • Jika menggunakan kayu lapis, gunakan gergaji kayu untuk memotong dinding.
  • Jika kamu bermaksud menggunakan periskop kamu dalam air, gabungkan semua tepi dengan perekat. Kamu bisa mencat kayu lapis dengan cat pelindung yang tahan air setelah melakukan perekatan.
  • Dalam beberapa kasus, mungkin berguna untuk menguatkan periskop kamu dengan potongan isolasi tipis (untuk kaca plexy) atau paku penutup kecil (untuk kayu lapis).
2. Baringkan periskop kamu mendatar di atas meja dan posisikan cermin sejajar satu dengan lainnya, pada bagian yang terbuka, dengan permukaan pantulan saling berhadapan. Atur cermin sehingga ketika kamu melihat ke dalam satu bagian yang terbuka (lobang mata), kamu bisa melihat objek yang jauh melalui bagian terbuka lainnya (penampakan). Ketika cermin diluruskan ke atas dengan tepat (kalibrasi), lem bagian sampingnya denga perekat. Kamu bisa memperlebar area penglihatan dalam periskop kamu dengan menambahkan lensa cembung yang rendah di samping tiap cermin, posisikan sejajar satu dengan yang lainnya dan ke ujung periskop. Gunakan epoxy dengan membubuhkan pada lensa. Sesuatu akan terlihat lebih kecil daripada sebenarnya, tetapi kamu akan mampu untuk melihat lebih banyak.

3. Ketika periskop kamu kering, coba melihat melaluinya. Lihat ke dinding, di bawah meja, seputar sudut, dan di bawah sebuah lobang.

Cara Membuat Periskop Bawah Air 
Jika kamu telah membuat periskop dengan dinding yang tahan air, kamu dapat mengeluarkan cermin dekat lobang mata sehingga kamu dapat melihat lurus ke bawah ke dalam periskop. Masukkan kembali cermin dengan memiringkannya. Bukaan yang tersisa hanya untuk lobang mata dan panampakan, tempat cahaya masuk dan keluar. Tutup bagian yang terbuka dengan sepotong kaca yang lebih besar sedikit, dan lem kaca di tempat tersebut dengan perakat. Biarkan potongan tersebut kering semalaman, dan periksa bila ada yang bocor. Jika kamu menggunakan lem yang bagus, kamu dapat memasukkan ujung yang rendah ke dalam kolam dan mulai menggunakan alat periskop untuk mempelajari ekologi bawah air. 
sumber budakfisika

Rabu, 23 Maret 2011

Membuat Api Dari Es

Lho kok aneh ya bukannya elemen api itu lemah dengan elemen es (banyak terpengaruh maen game sama nonton anime), tetapi ternyata api dapat dibuat dari es. Jika sahabat tidak percaya, mari kita buktikan segera. Ini percobaan lumayan asyik lho!

Alat dan bahan yang diperlukan:
  1. Tempurung kelapa atau mangkuk
  2. Kertas dan plastik
  3. Air
  4. Almari es
  5. Rumput kering atau benda yang mudah terbakar
Langkah-langkah pembuatan:
  • Buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih:
  1. Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)
  2. Isi tempurung/mangkok dengan air
  3. Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku.
  4. Pisahkan es dari tempurung.
  • Pada siang hari (sekitar pukul 11.00 – 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering.

Minggu, 20 Maret 2011

Sukro dan Sukra

Cerpen Karya : Aba Mardjani


Langit kelam dan senja lebam dalam guyuran hujan lebat. Kilat menjilat sambung-menyambung seperti ingin membakar langit. Halilintar bersahut-sahutan tiada henti bagai ingin membelah dunia. Kedinginan di halte bus senja itu aku merasa benar-benar kecil. Pasrah oleh jilatan tempias hujan atau sesekali cipratan air yang dilindas ban-ban mobil. Angin berkesiur liar kian kemari. Terlintas dalam benakku bagaimana jadinya jika aku disambar petir. Tubuh terbakar hangus seketika. Gosong. Atau tiba tiba air bah datang dan menghanyutkan tubuhku seperti sepotong kayu. Rasa sesal dan kesal menyeruak dalam dadaku. Betapa bodoh dan tololnya aku. Bukankah aku seharusnya turun di dua halte berikutnya? Kalau tidak melakukan tindakan tolol ini, mungkin aku sudah duduk sembari ngopi ditemani istriku di sebuah gubuk tempat kami mengontrak selama ini. Dalam badai petir seperti ini, mungkin juga aku sudah berada di tempat tidur bersama istriku, seorang perempuan yang tidak cantik tapi juga tak bisa disebut jelek. Dalam dingin apa saja bisa terjadi di tempat tidur.

Seorang laki-laki sepantaran aku yang sejak tadi berdiri agak jauh mendekat. Aku bersiaga. Khawatir juga kalau-kalau ia ingin mencari kehangatan bersamaku. Ia tak mungkin merampok aku karena tak ada sesuatu pun yang bisa dirampasnya dari aku. Di dompetku cuma ada tiga lembar uang lima ribuan. “Punya korek?” ia menyergapku sebelum aku sempat menggeser. Sebatang rokok siap dinyalakan. Kurogoh saku celana sebelah kanan untuk mengambil korek api lalu kuberikan kepadanya. Setelah menyulut rokoknya, laki-laki itu menyodorkan bungkus rokoknya kepadaku. Buru-buru kuucapkan terima kasih seraya mengambil bungkus rokok milikku dari saku belakang celana. Masih tersisa dua batang. Kuambil satu. Agak mletot karena terduduki. Sesaat kemudian asap rokok kami sudah berpilin-pilin menjadi satu untuk kemudian hilang menyatu dengan putihnya tempias hujan.
“Mau pulang?” laki-laki itu bertanya. Tanpa menoleh ke arahku.
Aku berdehem. “Aku salah turun. Seharusnya di dua halte berikutnya. Kalau tidak, mungkin aku sudah sampai di rumah,” kataku sembari menatap ke jalan. Senja makin lebam. Hujan masih saja lebat. Genangan air mulai meninggi. Angin masih berkesiur. Aku bersidakep menahan dingin.
“Bekerja di mana?” laki laki itu melanjutkan setelah melepas asap rokoknya untuk kesekian kali.
“Dulu. Di sebuah kantor,” aku sengaja berbohong.
“Tapi aku dipecat. Perusahaan hampir pailit karena kelebihan karyawan, sementara order menurun. Aku jadi korban. Sekarang nganggur. Kerja serabutan. Apa saja. Yang penting bisa makan.”
Laki laki itu tertawa kecil. Suaranya nyaris tak terdengar karena hujan begitu lebat. Tak jelas mengapa ia tertawa.

“Kalau mau, aku bisa bantu,” kata laki-laki itu kemudian. “Atau tepatnya mungkin kau bisa membantu aku.”
Untuk pertama kali aku menoleh ke arah laki-laki itu. Tubuhnya hampir tak berbeda dengan aku. Agak kurus. Agak tinggi. Hidung mancung. Mata dan pipi cekung. Rambut mulai banyak ditumbuhi uban. Agak gondrong.
“Kerja apa?” aku bertanya sembari menggaruk-garuk dahi untuk menyembunyikan perasaan gembiraku.
“Kenalkan dulu,” ujarnya seraya menyodorkan tangan. “Namaku Sukra.”
“Sukro,” aku menyebut namaku.
Laki-laki itu tiba-tiba terbahak. “Nama kita hampir sama ya. Aneh juga. Tapi itu tidak penting. Yang penting kau mau bekerja sama.”
Setelah itu kami jadi lebih akrab. Kami ngobrol hingga senja hilang dan sinar merkuri mulai memunculkan siluet. Dan hujan tiris. Ketika aku akhirnya melangkah meninggalkan halte bus itu, terus terngiang ajakan Sukra.
“Kita merampok,” katanya getas. Aku kaget. Sukra tertawa. “Kita merampok orang kaya. Karena umumnya orang kaya pun perampok. Uang mereka pun belum tentu uang halal. Ada yang hasil korupsi, ada yang curang dalam berdagang, macam-macamlah. Kita ambil barang sedikit dari mereka. Mereka pasti tidak jadi jatuh miskin. Uang mereka banyak. Banyak sekali.”

Tak kuceritakan pertemuan tak terduga dengan Sukra itu kepada istriku. Tak ada gunanya. Lagi pula istriku selama ini tak pernah mau tahu apa pekerjaanku. Baginya yang penting aku pulang membawa uang. Seperti hari ini. Meski cuma lima belas ribuan. Malamnya, meski dingin menyungkup, aku jadi tak bisa tidur. Gelisah saja. Ajakan laki laki itu terus menggodaku. Istriku di sebelahku sudah terlelap. Dalam remang kulihat wajah pasrahnya. Kadang-kadang kasihan juga aku melihat wanita ini. Di antara empat saudaranya, hidupnyalah yang paling susah. Kakaknya, seorang wanita, menikah dengan seorang juragan beras. Adiknya, laki laki, bekerja di sebuah perusahaan cukup besar. Entah di bagian mana. Yang pasti, hidupnya tak pernah kelihatan susah. Ia memiliki sebuah mobil dan dua sepeda motor. Si bungsu, perempuan, menikah dengan seorang polisi. Hidupnya juga tak kelihatan susah. Malah yang paling makmur.
Merampok? Ah, tak mungkin kulakukan pekerjaan itu. Aku terlalu pengecut untuk melakukan perbuatan penuh risiko itu. Bagaimana kalau yang punya rumah terbangun? Lalu terjadi perkelahian. Lalu aku terluka. Atau bagaimana kalau aku tertangkap warga? Bisa babak belur. Bisa juga dibakar massa.
Esoknya aku bekerja tanpa gairah. Hari itu, tugasku memasang pompa air. Sudir, teman sekerjaku, sampai jengkel karena setiap kali mengangkat pipa yang akan ditancapkan ke perut bumi kulakukan dengan setengah tenaga. Sebentar-sebentar aku juga minta istirahat. Kubilang badanku kurang enak.
Sukra tiba-tiba muncul lagi ketika aku sedang duduk berteduh dengan seplastik air dingin di tanganku. “Untuk apa kau bekerja keras kalau sebenarnya ada pekerjaan lain yang jauh lebih ringan dengan penghasilan yang jauh lebih besar,” kata Sukra sembari mengepulkan asap rokoknya.
“Merampok itu bukan pekerjaan ringan, Kra,” jawabku sinis.
Sukra mengakak. “Kalau kau takut merampok, aku bisa memberimu pekerjaan lainnya. Ada banyak pilihan pekerjaan, Sukro. Itu kalau kau mau. Kalau tidak, selamanya hidupmu susah. Selamanya miskin.”
Aku diam saja. Semilir angin membelai dan menyejukkanku.
“Kalau kau mau,” Sukra meneruskan kalimatnya. “Jadi pengedar, misalnya. Ada ekstasi, sabu-sabu, ganja, atau apa saja yang dibutuhkan konsumen.”
“Pekerjaan itu cuma merusak bangsa sendiri, Sukra!” aku membentak.
Sukra mengakak lagi. “Kalau bukan kita yang melakukannya, orang lain yang mengambil alih. Sama saja. Apa salahnya justru kita yang mengambil kesempatan itu.”
“Kesempatan merusak orang lain? Merusak bangsa sendiri?”
“Sudahlah kalau kau memang tak tertarik,” Sukra membanting rokoknya. Lalu beranjak pergi dengan membawa derai tawanya.
Sukra muncul lagi di hari ketiga ketika aku makan siang di sebuah warung Tegal. Ia langsung duduk di sebelahku. Tanpa basa-basi kepadaku, ia ikut memesan makanan.
“Diajak merampok enggak mau, jadi pengedar enggak mau. Jadi maumu apa?” Sukra berkata kepadaku. Agak berbisik. Aku diam saja.
“Oya, nanti malam, kalau kau mau, aku ada pekerjaan untukmu. Bukan merampok. Bukan jadi pengedar.”
“Jadi apa?”
“Aku punya tamu. Lima turis Jepang. Mereka mau ke Bali besok sore. Mereka butuh teman wanita. Bisa kau carikan? Bayarannya besar, Kro. Upahmu seratus ribu untuk setiap satu perempuan. Ini tanpa risiko. Kau bisa cari di banyak tempat di Jakarta ini,” kata Sukra. Lalu disebutnya nama sebuah hotel tempat di mana aku bisa menemuinya.
“Itu pekerjaan haram,” kataku singkat membuat Sukra tertawa.
“Haram? Ya, mungkin kau benar. Tapi, cobalah berpikir sedikit lebih rasional, Sukro. Setiap hari kau bekerja keras. Untuk hasil yang pasti tak sepadan. Hanya cukup untuk makan. Itu pun mungkin pas-pasan. Nah, kalau kau ambil pekerjaan yang kutawarkan ini, dalam beberapa jam saja kau sudah bisa mengantongi uang lima ratus ribu. Apalagi kalau pekerjaanmu bagus. Setiap pekan aku pasti punya tamu orang asing. Dan mereka membutuhkan wanita-wanita penghibur. Jadi, setiap pekan kau bisa membawa pulang lebih banyak dibandingkan apa yang sudah kau peroleh selama ini.”
Buru-buru kutinggalkan Sukra di warung Tegal itu. Ia mengakak seperti biasanya seraya meraih tanganku. Menahanku dengan paksa. “Tenang dulu, Kro! Mau ke mana kau? Baiklah kalau kau tak mau menerima tawaranku. Tapi setidaknya kita bisa ngobrol-ngobrol. Tentang apa saja.”
Dengan perasaan agak jengkel aku terpaksa duduk lagi. Mendengar celoteh Sukra. Tentang hidup enak dengan jalan pintas. Merampok. Jadi pengedar. Jadi makelar wanita. Kini entah apa lagi yang akan ia tembakkan dan cekokkan kepadaku di warung Tegal yang kecil dan pengap itu, tempat di mana aku bisa menjejalkan makanan ke perutku sampai kenyang hanya dengan uang lima ribuan.
Aku mengambil sebatang rokok. Sebelum sempat kunyalakan, seorang perempuan setengah baya duduk di sebelah kiriku. Terpaksa aku menggeser sedikit, memepet Sukra. Rokok tak jadi kunyalakan. Tak enak juga mengepulkan asap rokok di tempat kecil itu dan di sana ada seorang perempuan.
“Sudah lama kau bekerja seperti sekarang?” Sukra memulai lagi percakapan.
“Sudah kubilang setelah dipecat dari sebuah perusahaan,” sahutku ogah ogahan.
Sukra tertawa kecil. “Maaf, aku lupa.”
Selepas makan, Sukra membawaku ke sebuah tempat di bawah pohon mahoni di seberang warung Tegal tempat kami barusan makan. Aku sebenarnya ingin buru-buru berpisah darinya. Tapi ia bilang masih ada satu peluang bagiku untuk mengubah hidupku menjadi lebih baik. Ia baru akan membiarkan aku pergi setelah mendengar tawarannya. “Kau tolak pun tak apa. Tapi sebaiknya kau dengarkan dulu. Siapa tahu kau tertarik,” katanya meyakinkanku.
Di bawah pohon mahoni yang daunnya meneduhkan dan menyejukkan itu kami kemudian duduk berdua di dua buah batu besar. Berhadap-hadapan. “Aku punya tawaran pekerjaan lain yang sangat menyenangkan. Tak begitu berat. Secara fisik kau juga mungkin akan mendapatkan kenikmatan selain juga menerima bayaran yang sangat sepadan,” Sukra memulai serangannya. Aku cuma terdiam.
“Wajahmu cukup ganteng. Apalagi kalau sedikit kau rawat. Dan muda. Sebagai pekerja kasar, kau juga berotot. Kurasa pekerjaan ini cocok untukmu. Lagi pula, kau tak perlu bekerja setiap hari atau setiap malam. Kau hanya bekerja bila tenagamu benar-benar dibutuhkan. Sebelum atau sesudah menunaikan tugasmu, kau bisa tetap berkumpul bersama istrimu.”
Aku masih saja bungkam. Tetap belum dapat kutebak ke mana arah bicaranya.
“Kau tahu pekerjaan apa yang aku maksud?” Sukra seperti memaksa aku bicara setelah terus-menerus diam mendengarkan. Aku menggeleng.
“Aku punya dua klien. Yang pertama seorang wanita setengah baya. Cantik. Janda. Kaya. Kesepian. Kau bisa bekerja untuknya. Mungkin dua kali seminggu. Mungkin juga seminggu sekali. Tergantung kebutuhannya. Tapi gajimu tetap tiap bulan. Tidak tergantung pada seberapa banyak kau bekerja. Kau bahkan tetap menerima gaji andai klienku ini ke luar negeri dan kau tak bekerja dalam sebulan. Atau, bisa juga dia mengajakmu ke luar negeri.”
Sebelum aku berkata-kata, Sukra melanjutkan, “yang kedua adalah seorang pria. Usianya mungkin dua atau tiga tahun lebih tua darimu. Ia masih membujang. Ia tak suka wanita. Ia menyukai sesama jenis. Nah, kau juga bisa bekerja untuknya. Tidak setiap hari juga. Dan, kau bisa ambil klienku yang wanita saja, atau yang pria saja. Boleh juga kedua-duanya sekaligus kalau kau mau dan mampu. Gajimu pun jadi dua kali lipat??
“Kedua-duanya pekerjaan haram,” aku berkata ketus. Sukra tertawa. “Mengapa bukan kau saja yang melakoninya?”
“Kro, Sukro. Aku mau menolongmu. Aku malaikat penolongmu. Semua pekerjaan yang pernah kutawarkan kepadamu itu sudah kulakoni. Sekarang aku mau berbagi denganmu. Itu saja.”
“Aku tidak tertarik,” berkata begitu, aku buru-buru meninggalkan Sukra. Tanpa menoleh.
“Sukro!” Sukra berteriak. “Tunggu!”
“Tidak! Tidak! Tidak! Kau setan! Bukan malaikat!” aku berteriak. Dan lari. Sampai terengah engah.
“Ada apa, Mas?” istriku mengguncang-guncang tubuhku. Aku terbangun. Masih terengah-engah. Kunyalakan lampu kamar. Kuteguk air putih untuk menenangkan diri. Lalu kulihat diriku pada cermin di kamarku. Di cermin itu kulihat wajah Sukro.
Perigi, Tanah Kusir, Desember 2006

Membuat Teropong Gerhana Matahari

Melihat langsung ke matahari sangat berbahaya, kerusakan retina terjadi dalam beberapa detik. Selama gerhana matahari (bulan menghalangi matahari) kita sangat tergoda untuk melihat langsung fenomena ini, namun biasanya mengakibatkan kerusakan mata jika dilihat dengan mata telanjang. 
Tapi, fenomena gerhana ini dapat dengan aman dilihat dengan melihat proyeksi gambar matahari. Bagaimana caranya, mari kita buat sebuah percobaan berikut ini. Alat yang akan kita buat berikut ini disebut teropong gerhana. Walaupun alat ini digunakan saat gerhana matahari berlangsung yang fenomenanya jarang terjadi, tapi tidak ada salahnya jika kita membuat alat ini.

Alat dan Bahan:
  • Kotak sereal
  • Alumunium foil
  • Paku kecil
  • Lem
 Langkah Pembuatan:
 1. Sediakan sebuah kotak sereal (kotak apapun boleh)
2. Jika bagian bawah kotak tidak putih, lem selembar kertas putih ke bawah. Hal ini membuat lebih mudah untuk melihat gambar yang diproyeksikan.
3. Potong ujung dari bagian atas kotak seperti yang ditunjukkan. Kita buat dua lubang, satu untuk alumunium foil yang lain untuk melihat.
4. Pasang alumunium foil di salah satu lubang.
5. Dengan paku kecil (~ diameter 3mm) lubangi alumunium foil. (Ukuran lubang tidak begitu penting, kamu dapat melakukan percobaan dengan ukuran yang berbeda). 
6. Pegang teropong gerhana dengan matahari bersinar pada lubang. Matahari akan berada di belakang kamu. Ingat jangan melihat langsung ke matahari!
7. Ketika melihat lubang tersebut, geser kotak sampai gambar matahari muncul di bagian bawah. Kamu sekarang aman melihat gambar matahari. Ini adalah cara yang aman untuk melihat gerhana. 
8. Dengan menggunakan alat ini, gerhana matahari akan terlihat seperti ini.

Rabu, 16 Maret 2011

Cara upload Foto lewat MMS dari HP

Jaman sekarang teknologi MMS bukan lagi digolongkan teknologi canggih. di hampir setiap Handphone atau Smartphone, teknologi ini dapat ditemukan. Nah,...kali ini saya akan memberitahukan cara - cara untuk mengunggah atau mengupload foto dari HP ke Facebook lewat teknologi MMS.

Buat pesan MMS baru lalu masukkan foto yang ingin diposkan ke wall Facebook anda. Kirim MMS ke mobile@facebook.com (alamat email facebook) dan Facebook akan mengirimkan kode konfirmasi ke hp anda (via text/SMS) untuk mengkonfirmasi nomor hp anda dengan akun FB.

Menggunakan MMS memang bukan satu - satunya cara untuk mengunggah foto ke Facebook, namun saya rasa cara ini cukup mudah dilakukan. Tapi hati - hati, operator telepon seluler biasanya mengenakan tarif untuk melakukan cara ini. Yah...tarifnya lumayan mahal.

Selasa, 15 Maret 2011

Makna Kata Ulang

Kata ulang sangat banyak digunakan dalam percakapan kita sehari-hari dalam bahasa Indonesia. Lihat saja kata sehari-hari pada kalimat di atas adalah termasuk kata ulang. Di bawah ini merupakan arti dari kata ulang yang ada di Indonesia, yaitu antara lain :

1. Kata ulang yang menyatakan banyak tidak menentu
Contoh :
- Di tempat kakek banyak pepohonan yang rimbun dan lebat sekali.
- Pulau-pulau yang ada di dekat perbatasan dengan negara lain perlu diperhatikan oleh pemerintah.

2. Kata ulang yang menyatakan sangat
Contoh :
- Jambu merah pak raden besar-besar dan memiliki kenikmatan yang tinggi.
- Anak kelas 3 ipa 1 orangnya malas-malas dan sangat tidak koperatif.

3. Kata ulang yang menyatakan paling
Contoh :
- Setinggi-tingginya Joni naik pohon, pasti dia akan turun juga.
- Mastur dan Bornok mencari kecu sebanyak-banyaknya untuk makanan ikan cupang kesayangannya.

4. Kata ulang yang menyatakan mirip / menyerupai / tiruan
Contoh :
- Adik membuat kapal-kapalan dari kertas yang dibuang Pak Jamil tadi pagi.
- Si Ucup main rumah-rumahan sama si Wati seharian di halaman rumah.

5. Kata ulang yang menyatakan saling atau berbalasan
Contoh :
- Ketika mereka berpacaran selalu saja cubit-cubitan sambil tertawa.
- Saat lebaran biasanya keluarga di rt.4 kunjung-kunjungan satu sama lain.

6. Kata ulang yang menyatakan bertambah atau makin
Contoh :
- Biarkan dia main hujan! lama-lama dia akan kedinginan juga.
- Ayah meluap-luap emosinya ketika tahu dirinya masuk perangkap penipu kartu kredit.

7. Kata ulang yang menyatakan waktu atau masa
Contoh :
- Orang katro dan ndeso itu datang ke rumahku malam-malam.
- Datang-datang dia langsung tidur di kamar karena kecapekan.

8. Kata ulang yang menyatakan berusaha atau penyebab
Contoh :
- Setelah kejadian itu dia menguat-nguatkan diri mencoba untuk tabah.

9. Kata ulang yang menyatakan terus-menerus
Contoh :
- Anjing buduk dan rabies itu suka mengejar-ngejar anak kecil yang lewat di dekat kandangnya yang bau.
- Mirnawati selalu bertanya-tanya pada dirinya apakah kesalahannya pada Bram dapat termaafkan.

10. Kata ulang yang menyatakan agak (melemahkan arti)
Contoh :
- Karena berjalan sangat jauh kaki si Adul sakit-sakit semua.
- Jangan tergesa-gesa begitu dong! Nanti jatuh.

11. Kata ulang yang menyatakan beberapa
Contoh :
- Sudah bertahun-tahun nenek tua itu tidak bertemu dengan anak perempuannya yang pergi ke Hong Kong.
- Mas parto berminggu-minggu tidak apel ke rumahku. Ada apa ya?

12. Kata ulang yang menyatakan sifat atau agak
Contoh :
- Lagak si bencong itu kebarat-baratan kayak dakocan.
- Wajahnya terlihat kemerah-merahan ketika pujaan hatinya menyapa dirinya.

13. Kata ulang yang menyatakan himpunan pada kata bilangan
Contoh :
- Coba kamu masukkan gundu bopak itu seratus-seratus ke dalam tiap plastik!
- Jangan beli beyblade banyak-banyak nak! Nanti uang sakumu habis.

14. Kata ulang yang menyatakan bersengang-senang atau santai
Contoh :
- Dari tadi padi si Bambang kerjanya cuma tidur-tiduran di sofa.
- Ular naga panjangnya bukan kepalang berjalan-jalan selalu riang kemari.

Minggu, 13 Maret 2011

Membuat Termometer Sederhana

Kalian udah pada tau yang namanya termometer kan? Yup, termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Biasanya termometer terdapat di rumah sakit atau di laboratorium, tetapi kalian bisa buat termometer sendiri dari bahan-bahan yang ada di sekitar rumah. Penasaran ? ayo kita bikin yuk.

Alat dan bahan yang diperlukan:
  1. Air atau alkohol
  2. Pewarna
  3. Botol
  4. Sedotan 
  5. Malam atau tanah liat

Langkah-langkah pembuatan :
  1. Tuangkan sedikit air yang diberi warna ke dalam botol.
  2. Masukkan sedotan minuman hingga menyentuh permukaan air dalam botol.
  3. Tutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk.
  4. Gosok dengan tangan botol tersebut dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik.


Apa yang terjadi ?
Ketika kita menggosok-gosok botol tersebut dengan tangan, udara yang tertutup dalam botol memuai karena gaya gesekan antara tangan dan botol. Molekul-molekul bertabrakan makin cepat dan lebih keras. Udara menekan permukaan air dan air naik ke dalam pipa sedotan, sehingga kedudukan permukaan air dalam pipa sedotan menunjukkan derajat panas. Dalam termometer biasa yang memuai adalah raksa yang berada dalam pipa kapiler.

Kumpulan Rumus Fisika SMA

Kamis, 10 Maret 2011

Nima

Cerpen Karya : Aba Mardjani




Sobri bersiul. Jari-jari tangannya yang kasar terus menjelajahi lekuk-lekuk tubuh Arni. Gadis berusia enam tahun itu sesekali tertawa cekikikan. Kadang terdengar teriaknya, ”Jangan keras-keras, Pak!” Sobri tertawa. Kadang menggelitik ketiak bocah itu. Setelah selesai menjelajahi seluruh tubuh anak itu dengan sabun di tangannya, Sobri menyambar gayung dan menyendok air di bak mandi lalu mengguyur tubuh bocah itu. Arni berjingkrak- jingkrak seperti tengah bermain lompat tali. Mengusir rasa dingin. Dengan handuk yang baru dicuci, Sobri serta-merta menyergap wajah bocah itu. Arni gelagapan. Sobri memindahkan balutan handuk itu ke tubuh bocah itu. Lalu memapahnya keluar dari kamar mandi. ”Seger kan?” katanya kepada gadis itu.
Betul hari ini Makku pulang, Pak?” gadis itu bertanya kepada ayahnya ketika Sobri dengan telaten menyeka sisa-sisa air dari tubuhnya.
”Jika tidak ada halangan, Mak pulang hari ini,” jawab Sobri. Wajah gadis itu berbinar-binar. Matanya berkilat-kilat. Sobri menyimpan sukacitanya dalam dadanya. Menahannya sekuat tenaga agar letupannya tak terlihat Arni. Tiga tahun sudah Nima tak pulang dari Jepang dengan berbagai alasan dan selama tiga tahun itu pula kerinduan Sobri tertahan.
”Mak bawa apa nanti, Pak?” Arni mengusik khayal Sobri yang mulai liar dibakar api kerinduan yang begitu lama diperam.
”Boneka. Boneka Jepang,” jawab Sobri. ”Makmu pernah bilang begitu. Apa namanya? Ah ya, momotaro. Namanya momotaro.”
Arni cekikikan melihat wajah ayahnya ketika mengucapkan kata itu. ”Tapi, seperti apa itu momo… momotaro itu, Pak?”
”Wah, Bapak juga nggak tahu. Nanti saja kita lihat sendiri seperti apa.”
”Lalu, bawa apa lagi?” Arni melanjutkan pertanyaan sambil coba menyisir rambutnya yang panjang sebahu.
Sobri berpikir sesaat. Matahari terus merambat mendaki kaki langit di sebelah timur, mengintip dari balik gunung, satu-satunya gunung yang tinggal di Desa Cibaresah itu.
”Uang, Pak. Uang,” Arni menjawab sendiri pertanyaannya. ”Uang untuk sekolah.”
Sobri mengambil sisir dari tangan anak itu, membantunya menyisiri rambut anaknya. Ditatapnya wajah bocah itu di kaca. Sobri mengagumi wajah Arni, wajah yang mirip dengan wajah ibunya. Alis matanya yang hitam, bulu matanya yang panjang, bibirnya yang kemerahan, hidungnya yang mancung.

Dulu, Nima adalah kembang di desanya. Bunga indah yang mekarnya tak cuma membuat banyak orang terkagum-kagum, tapi juga harum menebarkan wewangiannya kepada siapa pun yang berada di dekatnya. Sebagai putra kepala desa, Sobri beruntung akhirnya berhasil memetik bunga indah bernama Nima itu. Tapi hidup ternyata berubah begitu cepat. Sobri menjadi bukan siapa-siapa ketika ayahnya meninggal dunia setahun setelah pernikahannya dengan Nima sampai kemudian datang seorang pengerah tenaga kerja dan menawarkan pekerjaan dengan gaji menggiurkan di Chiba, Jepang. ”Chiba itu seperti Depok. Letaknya tak begitu jauh dari Tokyo, seperti juga Depok yang tak begitu jauh dengan Jakarta,” kata sang pengerah tenaga kerja. ”Banyak orang yang bekerja di Tokyo, tapi tinggalnya di Chiba. Jadi, Chiba itu kawasan permukiman, sedangkan Tokyo itu kawasan bisnis.” Sobri cuma manggut- manggut. Baginya tak penting di mana Chiba berada. Yang terpenting adalah Nima mendapatkan pekerjaan dengan gaji selangit untuk memperbaiki kehidupan keluarga dan rumah tangganya.
”Mak pulang jam berapa, Pak?” Arni mengusik lamunan Sobri lagi.
”Agak sore katanya,” jawab Sobri.
Nima tentu sudah berada dalam perut bus kota yang kini tengah berlari menuju arah barat dengan angin menampar-nampar pipinya serta mencerai-beraikan rambutnya, Sobri membatin. Nima pun tentu tengah dibakar kerinduan setelah tiga tahun bekerja. Dia pasti sudah tak sabar ingin memeluk Arni, buah cinta mereka setelah tiga tahun bekerja keras mengumpulkan uang demi keluarganya. Tentu dalam koper yang dibawanya telah terselip barang-barang bagus untuk Arni. Kimono baru untuk anak-anak seperti biasa dibawanya setiap kali pulang. Boneka-boneka Jepang yang tak pernah dilupakannya. Hadiah buat Sobri adalah api cintanya, kehangatan tubuhnya, dan gelegak gairahnya.
Satu hal lagi yang diinginkan Sobri. Nima tak perlu lagi kembali ke Jepang. Dengan uang- uang kirimannya selama ini, Sobri telah memiliki dua sepeda motor yang digunakannya untuk ngojek dan satunya lagi disewakan. Untuk ukuran warga Desa Cibaresah, rumah mereka juga sudah lumayan. Hampir semua bangunan terbuat dari batu. Bukan dari kayu atau bambu seperti umumnya rumah tetangga-tetangganya. Biarlah hidup sederhana, asalkan setiap hari bisa bersama, pikir Sobri. Sobri juga ingin memberi Arni adik.
Adik?
Sobri mendengar ketukan di pintu. Ibunya berdiri dengan sesungging senyum. ”Kapan mantuku katanya tiba di rumah, Sobri?” Dia langsung menyergap Sobri. ”Siapa saja yang pulang bersamanya? Ainun, Sarti, apa juga ikut pulang?”
Arni melompat mendengar suara neneknya. Menghampiri dan mencium tangan keriput neneknya.
”Mak pulangnya sore, Wak,” Arni membantu Sobri menjawab pertanyaan ibunya. ”Kata Bapak….”
”Betul, Sobri?” Wanita itu mengambil kursi dan duduk perlahan-lahan.
”Kabarnya begitu, Bu. Tapi, Ainun dan Sarti mungkin tidak ikut pulang,” kata Sobri menyebut dua nama TKW yang ikut bekerja bersama Nima di Jepang. Ainun dan Sarti adalah tetangga mereka. ”Lagi pula, kabarnya mereka sudah pindah ke… ke… ke Malaysia kalau saya tidak salah.”
”Kenapa rupanya?”
”Biasa, Ibu. Kontrak mereka di Jepang sudah habis.”

Satu per satu keluarga dekat dan keluarga jauh serta tetangga Sobri datang dan kemudian meramaikan rumah di tikungan jalan di mana di depannya terdapat sungai kecil yang bening airnya membuat ikan-ikan kecil yang berlari-larian ke sana kemari terlihat sangat jelas. Arni pun sudah asyik bercengkerama dan bercanda dengan sepupu-sepupunya. Dalam beberapa saat saja rumah itu sudah berubah menjadi layaknya pasar. Sesekali Sobri mendapat sindiran-sindiran nakal. Sobri menanggapinya dengan senyum-senyum.
”Ingat, Sobri,” kata abangnya, ”jangan kau izinkan lagi Nima ke luar negeri. Selama ini kan dia baru tiga kali pulang setelah lima tahun bekerja. Dia harus berhenti. Semua kau sudah punya. Ada rumah. Ada sepeda motor. Apa lagi?”
”Yang kurang cuma adik buat Arni,” sambung yang lain.
”Ya itu penting. Kau laki-laki tulen. Apa mau kau bertahun-tahun terus kesepian? Lagi pula, Nima itu kan tidak jelek. Berbahaya kalau dia pun terlalu lama di luar negeri.”
***
Tapi, sepekan setelah kepulangannya di Cibaresah, Nima mengatakan akan kembali ke Jepang, mendahului keinginan Sobri untuk mengatakan Nima tak boleh kembali ke luar negeri.
”Minggu depan saya sudah harus kembali ke Jepang, Pak,” kata Nima ketika suaminya tengah memanaskan sepeda motor di depan rumah.
Sobri menahan degup jantungnya. Rasa sesal juga menyelinap di lubuk hatinya. Kenapa aku tak mengatakan dia harus berhenti bekerja sejak kemarin? Sobri mengutuk keterlambatannya.
Nima mengatakan tak bisa berlama-lama di Cibaresah karena perusahaannya di Jepang hanya memberikan izin cuti selama dua minggu. ”Kantor saya buka setiap hari, Pak,” kata Nima ketika Sobri pura-pura mengutak-atik motornya sambil menahan gejolak di dadanya.
Dia tahu, Nima takkan mudah dicegah. Akan jadi perkelahian besar jika dia bersikeras Nima tak boleh kembali ke Jepang. Dan, jika Nima benar-benar pergi, yang akan kehilangan bukan cuma dirinya, tapi juga Arni, putrinya. Kepadanya Arni juga mengatakan ingin ibunya tak bekerja lagi di luar negeri.
”Bilang sama Makmu,” kata Sobri dua hari lalu ketika Arni mengungkapkan hal itu.
”Aku takut, Pak.”
”Kenapa takut?”
”Takut Mak marah.”
”Kenapa Makmu marah?”
Arni tak bisa menjawab. ”Makmu takkan memarahi kamu cuma karena kamu mengatakan kamu ingin Makmu tak kembali ke luar negeri,” kata Sobri meyakinkan putrinya.
”Bapak yang bilang,” Arni merajuk.
Berdiam sesaat, Sobri kemudian mengatakan, ”Ya, nanti Bapak yang akan bilang.” Dan Arni pun berjingkrak-jingkrak kegirangan. Tapi ternyata dia belum sempat mengatakannya. Dan kini dia harus menahan rasa gundah di dadanya.
Terbayang di wajahnya duka Arni kelak begitu ibunya kembali ke Jepang. Duka seorang bocah yang menginginkan dekapan hangat dan kasih sayang orangtuanya. Duka seorang bocah yang tak lagi bisa bercerita kepada ibunya jika dia terluka karena terjatuh, tak lagi bisa menyampaikan rasa bangganya setelah bisa menghafalkan ayat-ayat suci Al Quran dari guru mengajinya, karena tak bisa lagi meminta uang jajan jika ayahnya sedang tak ada di rumah, atau mengantarkannya berjalan-jalan di pematang sawah sambil menikmati hamparan padi yang menguning indah seperti permadani.
Kepulangan Nima memang membawa uang yang sangat banyak. Mereka bisa membeli pesawat televisi baru, membeli sepeda kecil untuk Arni, membangun pagar rumah. Malahan Nima sempat membawa Arni ke kota dan membuka tabungan untuk putrinya. Andaikan daya listrik di rumah besar, Nima juga sanggup membelikan keluarganya kulkas dan mesin cuci. Tapi, uang itu sama sekali tak bisa menggantikan sosok Nima. Yang mereka butuhkan bukan cuma uang yang banyak, tapi juga kasih sayang yang berlimpah dan tak tersekat oleh jarak. Karena itu Sobri lebih suka Nima tetap berada di rumah, di Cibaresah, bahkan meskipun mereka tak memiliki apa-apa.
Tapi, kepergian Nima tak bisa dicegah. Seminggu kemudian, Arni cuma bisa menjerit-jerit ketika ibunya melangkah meninggalkan rumah. Tak satu orang pun bisa menahan Nima. Bahkan air mata dan tangis Arni sekalipun.
***
Dalam perut pesawat terbang yang akan membawanya ke Jepang, air mata Nima meleleh. Tangis dan jeritan Arni terdengar melengking di telinganya. Sesaat kemudian tawa kebahagiaan Arni juga bermain-main dalam benaknya. Juga dekapan Arni yang begitu ketat menyambut kedatangannya. Dekapan yang seolah tak ingin dilepaskannya. Sesaat Nima mengutuk dirinya yang pada akhirnya tega meninggalkan Arni, bocah yang begitu membutuhkan kasih sayangnya. Berkali-kali dia mencoba, tetapi selalu gagal untuk menepis semua bayang-bayang Arni.
Dari dalam tasnya dia kemudian mengeluarkan sebuah foto. Foto Erica. Nima ingat, foto itu diambil Eric Sato ketika gadis berusia dua tahun itu tengah berlari di sebuah taman bermain di Chiba, tak jauh dari Hotel Ambassador. Gadis itu sangat menggemaskan. Erica jadi gadis kebanggaan Eric, laki-laki yang menyergapnya di suatu malam yang begitu dingin di bulan Februari tiga tahun yang lalu. Segunung sesal karena dia lupa mengunci pintu kamar apartemennya tak lagi punya arti ketika semuanya terjadi begitu cepat. Sesudahnya Nima cuma bisa mengurai air mata sia-sia hingga pagi menjelang dan bongkahan-bongkahan air yang membeku di atas jendela sedikit demi sedikit mengalirkan cairnya.
”Aku melakukannya dengan nafsu,” ujar Eric setelah benih- benih mulai tumbuh dalam rahim Nima. ”Tapi nafsuku bukan tanpa cinta. Besok kita menikah. Aku memaksamu untuk menjadi istriku. Aku akan menjadi ayah dari janin dalam kandunganmu.”
Berkali-kali Nima menegaskan bahwa dia sudah memiliki suami dan seorang anak, namun Eric tak mau memercayainya. ”Kamu masih sangat muda. Tidak mungkin kamu sudah menikah. Kamu haru menjadi istriku,” katanya.
Kenyataannya Eric memang sangat mencintainya. Dia memberi Nima segala perhatian yang dibutuhkan seorang perempuan, sampai kemudian Erica lahir, sampai kemudian dia menemukan dirinya sudah terperangkap dalam labirin kebingungan antara cintanya kepada Sobri dan Arni dengan rasa sayang yang diam-diam tumbuh dan tumbuh dan tumbuh terhadap Erica dan Eric.
Di sebuah apartemen tak seberapa jauh dari stasiun kereta MRT di Chiba (Nima selalu berjalan kaki ke stasiun itu kemudian naik kereta cepat ke Narita dan kemudian terbang ke Indonesia), Nima tahu Erica kini tengah menantikan kedatangannya. Juga Eric yang melepaskan kepergiannya ke tanah airnya dengan ancaman mematikan. ”Aku akan menyusulmu, aku akan menjemputmu jika kamu tidak kembali dalam waktu dua minggu.”
Nima tahu dia tak mungkin mengabaikan ancaman itu. Eric akan benar-benar menyusulnya jika dia mengingkari janjinya. Nima tahu siapa suaminya. Nima tak tahu kegemparan apa yang akan melanda Cibaresah jika hal itu sampai terjadi.
Nima kemudian menyandarkan kepalanya setelah diam-diam menelan beberapa butir obat tidur di toilet. Dalam pejam matanya tiba-tiba bayangan Arni melintas. Tengah berlari-lari bersama Erica sambil tertawa-tawa di sebuah taman entah di mana.

Rabu, 09 Maret 2011

Cabang Ilmu Biologi

Berikut ini adalah cabang-cabang dari ilmu biologi :
1. Anatomi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan tubuh makhluk hidup.
2. Bakteriologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk bakteri dan kehidupannya.
3. Botani - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk tumbuhan dan kehidupannya.
4. Ekologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup dengan lingkungan alam tempat tinggalnya (habitat).
5. Embriologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.
6. Entomologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.
7. Evolusi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks.
8. Fisiologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
9. Genetika - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk hidup kepada keturunannya.
10. Higien - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.
11. Histologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.
12. Mikrobiologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro) serta kehidupannya.
13. Palaeontologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan makhluk hidup di masa lalu serta kehidupannya dengan mempelajari fosil yang berasal dari masa lampau.
14. Parasitologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk parasit, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
15. Sitologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.
16. Virologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
17. Zoologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk hewan serta kehidupannya.

Selasa, 08 Maret 2011

Biografi Joseph Stalin

Losif Vissarionovich Dzugashvili, Dunia mengenalnya dengan Joseph Stalin (1879-1953), yang bertahun-tahun jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di kota Gori, Georgia di Kaukasus dan bahasa asalnya pun Georgia, yang jauh berbeda dengan bahasa Rusia. Baru belakangan bahasa Rusia dipelajarinya, tetapi tiap ngomong, aksen Georgianya tak pernah lenyap. Dia dibesarkan dalam suasana miskin papa. Ayahnya tukang sol sepatu yang gemar mabuk dan menggebuki anaknya sampai melintir. Ayah pemabuk ini meninggal tatkala Iosif berumur sebelas tahun.

Selagi muda Iosif belajar di sekolah gereja di kota Gori dan sesudah menginjak umur belasan dia masuk seminari teologi di Tiflis. Tetapi, tahun 1899 dia ditendang keluar seminari karena dituduh "menyebar pikiran-pikiran subversif." Maka bergabunglah ia dengan gerakan Marxis bawah tanah, dan di tahun 1903, tatkala ada perpecahan dalam tubuh partai, dia memihak kelompok Bolshevik. Hingga tahun 1917 dia merupakan anggota partai yang gigih dan giat, ditahan tak kurang enam kali. (Tetapi, umumnya hukuman yang menimpanya tidak berat. Lebih dari satu kali dia mencoba melarikan diri dari tahanan. Ada dugaan, ada masa singkat dimana sebetulnya dia merupakan agen ganda). Di masa inilah dia mulai pakai nama samaran yang sedap dan cocok: Stalin, orang yang terbuat dari baja.

Stalin tidak pegang peranan menentukan dalam revolusi tahun 1917. Tetapi, dia amat aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi Sekretaris Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas baginya menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan sekaligus merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan sesudah Lenin meninggal dunia.

Jelas sekali, Lenin cenderung agar penggantinya Leon Trotsky. Nyatanya, dalam testamen politiknya Lenin menandaskan bahwa Stalin terlampau keras dan mesti disingkirkan dari kedudukan Sekretaris Jendral partai. Tetapi, sesudah Lenin tiada di awal tahun 1924, Stalin menggantikannya seraya menyembunyikan testamen Lenin. Lebih jauh dari itu, Stalin berhasil menggalang kekuatan bersama Lev Kamenev dan Grigori Zinoviev, dua anggota penting politbiro, dan membentuk troika atau triumvirate. Bersama-sama mereka berhasil mengalahkan Trotsky dan para pengikutnya. Kemudian Stalin --seorang genius dalam hal perkelahian geser-menggeser dalam kelompok-- berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta menyingkirkan kedua mereka. Sesudah berhasil mengalahkan "oposisi sayap kiri" (misalnya: Trotsky, Kamenev, Zinoviev dan pengikutnya) dalam perebutan kekuasaan, Stalin meneruskan menerima beberapa usul-usul politik mereka. Tak lama sesudah itu, Stalin menghadapi "sayap kanan" dari partai Komunis --sekutu sementaranya-- dan mengalahkan mereka pula. Menjelang awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi diktator tunggal di Uni Soviet.

Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin. Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu, sebagian untuk menyingkirkan Kirov, tetapi tampaknya lebih ditujukan untuk menyembunyikan langkah-langkah pembersihan lebih lanjut.

Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka yang melakukan pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat. Ini sama saja dengan misalnya Thomas Jefferson, ketika jadi Presiden, menangkap sebagian besar para penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan menghukum mereka sesudah mereka "mengaku" di depan pengadilan umum. Di tahun 1938, orang yang mengepalai permulaan langkah pembebasan, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.

Pembersihan di pertengahan tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan Bersenjata, dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah anti-Komunis dan kontra revolusioner. Stalin lebih sukses dalam hal membunuh kaum Komunis ketimbang yang dilakukan oleh polisi Czar sendiri. Contohnya, dari anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari dua pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah ini jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya mendirikan satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya, justru pada saat hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan konstitusi baru Uni Soviet yang disebut demokratis.

Diantara politik ekonomi yang ditegaskan Stalin adalah kolektivisasi paksa sektor pertanian; politik ini amat tidak populer di kalangan petani dan banyak diantara mereka menentangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin, berjuta-juta petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya politik ini berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh dibilang terbelakang sejak saat itu.

Politik Stalin lainnya adalah mendorong cepatnya industrialisasi. Ini terselesaikan sebagian lewat serentetan "Rencana Pembangunan Lima Tahun"-nya yang kemudian banyak ditiru oleh negeri-negeri di luar Uni Soviet. Di samping pelbagai ketidak-efesienan, politik industrialisasi Stalin bisa dibilang membawa perbaikan dan sukses. Kendati besarnya kehilangan material yang diderita oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia ke-2,Uni Soviet keluar dari perang itu sebagai negara industri terbesar kedua di dunia.

Bulan Agustus 1939 Hitler dan Stalin menandatangani perjanjian "tidak saling menyerang" yang masyhur. Dalam tempo dua minggu, Hitler menyerbu Polandia dari arah barat, dan beberapa minggu kemudian Uni Soviet menyerbu dari lambung timur, dan menduduki sebagian daripadanya. Di ujung tahun itu pula Uni Soviet mengancam tiga negeri yang merdeka: Latvia, Lithuania, dan Estonia dengan kekuatan senjata. Ketiganya menyerah tanpa perlawanan dan dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Uni Soviet. Hal serupa, sebagian daerah Rumania juga dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaannya. Finlandia menentang ancaman, tetapi pada akhirnya Uni Soviet menyerbu dan mendudukinya. Alasan Uni Soviet melakukan penyerbuan itu adalah karena daerah-daerah itu diperlukan untuk mempertahankan diri dari adanya kemungkinan penyerangan dari Nazi Jerman. Tetapi, sesudah perang usai dan Nazi sepenuhnya dikalahkan, Stalin tidak melepaskan genggamannya atas daerah-daerah itu. (Hal serupa dilakukan pula oleh para penggantinya).

Di akhir Perang Dunia ke-2, Angkatan Bersenjata Uni Soviet menduduki bagian besar Eropa Timur dan Stalin menggunakan kesempatan ini menjadikan daerah-daerah itu negara Komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Pemerintahan Marxis juga muncul di Yugoslavia, tetapi karena di sana tidak ada pasukan Rusia, Yugoslavia tidaklah jadi satelit Rusia. Mencegah jangan sampai negeri-negeri Komunis lain mengikuti jejak Yugoslavia, Stalin mengambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. Tak lama sesudah berakhirnya Perang Dunia ke-2, mulailah babak "perang dingin" antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kendati Truman dan pemimpin negeri-negeri Barat lainnya punya saham pula dalam memulai perang dingin, tak bisa diragukan bahwa peranan Stalin lebih besar dari mereka.

Bulan Januari 1953 pemerintah Uni Soviet mengumumkan bahwa sekelompok dokter telah ditangkap atas tuduhan melakukan pembunuhan terhadap pejabat-pejabat tingkat tinggi Rusia. Ini tampaknya merupakan rencana Stalin pula untuk melakukan pembabatan berikutnya. Tetapi, tanggal 5 Maret 1953, diktator berumur 73 tahun itu meninggal dunia di istana Kremlin, Moskow. Jasad Stalin dibaringkan di samping Lenin di Mausoleum di Lapangan Merah. Tetapi, di tahun-tahun berikutnya (khusus sesudah pidato Khruschev bulan Februari 1956), reputasi Stalin diseret ke bawah secara sengit di Uni Soviet. Destalinisasi dilaksanakan secara besar-besaran.

Kehidupan kekeluargaan Stalin tidaklah terlampau bahagia dan sukses. Dia kawin tahun 1904, tetapi tiga tahun sesudah itu istrinya meninggal akibat mengidap penyakit paru-paru. Anak satu-satunya --Jacob-- ditangkap Jerman waktu Perang Dunia ke-2. Jerman mengajukan tawaran pertukaran tetapi tawaran itu ditolak Stalin, dan matilah Jacob dalam kamp konsentrasi. Stalin kawin untuk kedua kalinya tahun 1919. Istri keduanya ini pun meninggal dunia tahun 1932. Ada berita dia bunuh diri, tetapi desas-desus lain bilang Stalinlah yang bunuh atau setidaknya membiarkan dia terbunuh. Ada dua anak dari perkawinan kedua ini. Anak laki-lakinya, seorang perwira Angkatan Udara Rusia, menjadi pemabuk, dan mati tahun 1962. Anak perempuannya, Svetlana, diusir dari Uni Soviet dan di tahun 1967 datang di Amerika Serikat.

Watak utama Stalin adalah kekejamannya. Tak sedikit pun tampak rasa belas kasihannya, bagai cadas yang sukar luluh. Selalu dalam keadaan curiga, mendekati paranoia. Di seberang lain, dia seorang yang berkemampuan: ulet, kemauan kuat, teguh pendirian, angkuh, dan punya daya pikir yang kuatnya luar biasa.

Selaku diktator selama kira-kira seperempat abad, pengaruh Stalin sudah merasuk hampir ke semua segi kehidupan. Ditilik dari imbangan antara daya kontrol pribadinya dengan jumlah penduduk yang berada di bawahnya serta masa kekuasaannya, bisalah dianggap Stalin itu seorang diktator paling jempol dalam sejarah (meski bisa diperdebatkan Mao Tse Tung juga punya bobot sama kuat). Di masa hidupnya, Stalin mengirim berjuta orang ke alam baka, atau ke kamp-kamp kerja paksa. (Tak ada cara mengetahui persis berapa jumlah orang yang jadi korban akibat gerakan sapu mautnya, tetapi mungkin bergerak di sekifar dua puluh juta orang).

Tak bisa disangsikan lagi, jangka pendek pengaruhnya teramatlah kuatnya, tetapi belum bisa dipastikan bagaimana untuk jangka panjangnya. Misalnya, sejak kematian Stalin, kekangan besi polisi rahasia terhadap penduduk Rusia sangat jauh mengurang. Meskipun Uni Soviet masih berada di belakang Amerika Serikat dalam hal kebebasan sipil dan politik dan lain-lain negeri demokrasi Barat, kini tak ada lagi keadaan totaliter seperti masa di bawah Lenin sebelum digantikan oleh Stalin.

Negeri-negeri satelit Uni Soviet di Eropa Timur tampaknya mantap, tetapi tak bisa diramalkan berapa lama tahannya. Banyak contoh dalam sejarah betapa negara-negara kuat mendirikan negeri "pelindung" untuk keselamatannya yang berada di bawah pengaruhnya. Umumnya negeri-negeri itu tidak jadi negeri bawahan untuk masa tak terbatas: atau dia masuk sepenuhnya ke dalam wilayah kekuasaan negeri yang menguasainya, atau jadi bebas sendiri. Berhubung tak tampak tanda-tanda Uni Soviet akan memasukkan mereka ke dalam wilayahnya, besar kemungkinan mereka akan menjadi negeri yang sepenuhnya bebas dalam abad ini. (Di lain pihak, kontrol Komunis terhadap negeri-negeri seperti Jerman Timur dan Bulgaria akan lebih lama).

Perbatasan Uni Soviet sendiri mengembang di bawah pemerintahan Stalin, walaupun mesti diingat perbatasan Rusia senantiasa maju mundur selama berabad-abad. Yang jelas daerah Uni Soviet kini lebih kecil ketimbang Rusia di bawah Czar tahun 1879 ketika Stalin lahir ke dunia.

Stalin sering dianggap berjasa mengindustrialisir Rusia. Rasanya penyebutan ini berlebihan. Pertama, jelas Uni Soviet akan melakukan industrialisasi dirinya walau tanpa Stalin. Kedua, meski Stalin merupakan tokoh pendorong percepatan industrialisasi, dia pasti bukan pemula yang sesungguhnya. (Rusia jaman Czar di tahun 1914 sudah merupakan negeri industri kelima di dunia).

Di lain pihak, pengkolektifan pertanian Uni Soviet tak akan pernah terwujud tanpa perubahan drastis yang dilakukan Stalin. Dalam kaitan ini, politik kebijaksanaan Stalin mempunyai pengaruh jauh seperti berikut:

Stalin punya peranan penting dalam penyebarluasan Komunisme ke seluruh dunia. Kenyataan ini mengandung kebenaran obyektif. Adalah berkat usaha Stalin Komunisme tertancap kuat di negeri-negeri satelit di Eropa Timur, tetapi di Cina kerja keras luar biasa yang diperbuat Mao Tse Tung merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan. Secara keseluruhan saya pikir tentulah Marx dan Leninlah yang punya saham terbesar dalam penyebaran Komunisme ke seluruh jagad. Tetapi, meskipun apabila Stalin tidak sejajar arti pentingnya dibanding Marx, Lenin dan Mao Tse Tung, toh tidak bisa tidak dia merupakan salah seorang raksasa dalam sejarah, seorang genius yang beringas yang tak bisa dilupakan sejarah begitu saja.

Biografi Alexander Fleming

Alexander Fleming, penemu penicillin, lahir tahun 1881 di Lochfield, Skotlandia. Setamat dari sekolah kedokteran Rumah Sakit St. Mary di London, Fleming menceburkan diri dalam bidang penyelidikan imunitas. Belakangan, selaku dokter tentara pada Perang Dunia ke-1, dia mempelajari ihwal infeksi pada luka dan dia menemukan bahwa banyak antiseptik merusak sel badan lebih daripada dia merusak kuman. Fleming sadar, apa yang diperlukan adalah sesuatu yang selain membunuh bakteri tetapi tidak merusak dan berbahaya buat sel tubuh manusia.

Sesudah perang, Fleming kembali ke rumah sakit St. Mary. Tahun 1922, selagi melakukan penyelidikan di situ dia menemukan sesuatu yang disebutnya lysozyme. Lysozyme diproduksi oleh tubuh manusia, terdiri dari komponen yang terdiri baik lendir maupun titik cairan air mata yang tidak mengandung bahaya bagi sel tubuh manusia. Komponen itu akan melumpuhkan kuman tertentu, tetapi sayangnya tidak efektif pada kuman khusus yang berbahaya bagi manusia. Penemuan itu, betapapun menariknya, tidaklah punya makna yang besar.

Baru tahun 1928 Fleming berhasil menemukan sesuatu yang berarti. Laboratoriumnya membiakkan bakteri "staphylococcus", dibiarkan terbuka begitu saja di udara dan menjadi kotor serta busuk. Fleming menemukan dalam pembiakan sekitar pembusukan itu, bakteri menjadi cair. Dengan cepat dia menyimpulkan bahwa pembusukan itu menghasilkan sesuatu substansi yang beracun terhadap bakteri "staphylococcus". Segera dia mampu menunjukkan bahwa substansi serupa berada pada pertumbuhan pelbagai jenis bakteri yang berbahaya. Substansi itu --yang diberi nama penicilin sesudah kejadian pembusukan (penicillium notatum)-- bukanlah merupakan cairan baik bagi manusia maupun binatang.

Hasil penemuan Fleming ini disiarkan tahun 1929, tetapi pada mulanya tidak banyak menarik perhatian. Fleming mengemukakan bahwa penicilin punya arti penting buat pengobatan. Namun, dia sendiri tak mampu mengembangkan teknik untuk memurnikan penicilin, dan lebih dari sepuluh tahun lamanya obat yang penting itu tetap tinggal terlantar.

Akhirnya, di ujung tahun 1930-an, dua penyelidik bidang kedokteran Inggris, Howard Walter Florey dan Ernst Boris Chain menemukan tulisan Fleming. Mereka mengkaji kembali hasil kerja Fleming dan menyempurnakan dan membikin jelas hasilnya. Mereka kemudian memurnikan penicilin, mencoba substansi itu pada laboratorium binatang. Tahun 1941 mereka mencoba penicillin pada manusia yang menderita sakit. Percobaan mereka dengan jelas membuktikan bahwa obat baru ini punya potensi yang menakjubkan.

Atas dorongan pemerintah Inggris dan Amerika, pabrik obat-obatan kini mulai terjun dan menaruh perhatian dan dengan cepat mengembangkan metode memproduksi penicillin dalam jumlah besar-besaran. Mulanya, penicillin cuma disediakan buat penggunaan para korban perang, tetapi tahun 1944 dapat digunakan oleh masyarakat sipil di Inggris dan Amerika.

Tatkala perang rampung di tahun 1945, penggunaan penicillin sudah menyebar ke seluruh dunia.

Penemuan penicillin amat menggugah penyelidikan bidang antibiotik lain, dan penyelidikan berikutnya telah membuahkan pelbagai "obat ajaib" namun, penicillin tetap merupakan antibiotik yang paling luas di pakai.

Satu sebab yang membikin keunggulannya langgeng adalah: penicillin efektif untuk melawan pelbagai rupa mikro organisme yang berbahaya. Obat ini berguna buat penyembuhan sipilis, gonorrhea, diphtheria, juga pelbagai macam arthiritis, bronchitis, scarlet, lever, gangrene dan banyak lagi.

Keuntungan penicillin lainnya adalah relatif aman dipakai. Dosis 50.000 unit penicillin efektif buat melawan pelbagai infeksi. Dan suntikan 100 juta unit penicillin sehari tak menimbulkan efek apa-apa. Meski sebagian kecil orang alergi terhadap penicillin, buat kebanyakan orang merupakan obat yang bisa mematangkan daya tahan dan pengamanan.

Sejak penicillin telah menyelamatkan jutaan nyawa orang dan pasti akan menyelamatkan nyawa lebih banyak lagi di masa depan, sedikit sekali orang yang berbeda faham mengenai arti penicillin penemuan Fleming. Tempat yang tepat baginya dalam daftar urutan ini tergantung, tentu saja, sampai seberapa jauh orang memberi arti kepada peranan yang diberikan oleh Florey dan Chain. Saya rasa, sebagian terpokok jasa dan peranan ada pada Fleming yang telah menemukan penemuan yang esensial. Tanpa Fleming, orang memerlukan waktu bertahun untuk menemukan penicillin. Begitu dia mengumumkan hasil penemuannya, cepat atau lambat akan terjadi juga penyempurnaan-penyempurnaan dan memproduksinyasecara lebih murni.

Fleming kawin dan hidup bahagia dengan karunia satu anak. Tahun 1945 dia meraih Hadiah Nobel untuk jasa penemuannya, dan membagi hadiah itu kepada Florey dan Chain. Dia tutup mata tahun 1955.

Sabtu, 05 Maret 2011

Pengertian Ilmu Biologi

Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi.
Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya.

content top