content top

Rabu, 25 Agustus 2010

Pemetik Air Mata


Cerpen Karya : Agus Noor



pemerik air mata
Mereka hanya muncul malam hari. Peri-peri pemetik air mata. Selalu datang berombongan— kadang lebih dari dua puluh—seperti arak-arakan capung, menjinjing cawan mungil keemasan, yang melekuk dan mengulin di bagian ujungnya. Ke dalam cawan mungil itulah mereka tampung air mata yang mereka petik. Cawan itu tak lebih besar dari biji kenari, tapi bisa untuk menampung seluruh air mata kesedihan di dunia ini. Saat ada yang menangis malam-malam, peri-peri itu akan berkitaran mendekati, menunggu air mata itu menggelantung di pelupuk, kemudian pelan-pelan memetiknya. Bila sebulir air mata bergulir jatuh, mereka akan buru-buru menadahkan cawan itu. Begitu tersentuh jari-jari mereka yang ajaib, setiap butir air mata akan menjelma kristal.
Mereka tinggal di ceruk gua-gua purba. Ke sanalah butir-butir air mata yang dipetik itu dibawa. Di selisir ulir batu alir, di antara galur batu kapur berselubung tirai marmer bening yang licin dan basah, di jejulur akar-akar kalsit yang bercecabang di langit-langit stalagtit, peri-peri itu membangun sarang. Butir-butir air mata itu ditata menjadi sarang mereka, serupa istana-istana kecil yang saling terhubung jembatan gantung yang juga terbuat dari untaian air mata. Di langit-langit gua itu pula butir-butir air mata itu dironce terjuntai menyerupai jutaan lampu kristal yang berkilauan.
Seorang pencuri sarang walet menemukan tempat peri-peri pemetik air mata itu tak sengaja. Setelah berhari-hari menyelusup celah gua, ia merasakan kelembaban udara yang tak biasa, hawa yang membuat kuduknya meriap, dan menyadari dirinya telah tersesat dan tak akan lagi melihat dunia karena setiap kali bersikeras mencari jalan keluar ia justru merasa semakin mendekati kematian. Kesepian gua itu begitu hitam dan mengerikan. Bahkan kelelawar, ular dan lintah pun seperti memilih menjahuinya. Sayup jeritan dan gema kelepak ribuan walet seperti berada di dunia yang berbeda. Semua suara seperti lesap—bahkan ia tak mendengar suara napasnya sendiri—dan ia merasakan betapa udara tipis dan bau memualkan yang bukan berasal dari tumpukan kotoran kelelawar atau lumpur belerang membuatnya limbung dan perlahan-lahan seperti mulai mengapung.
Saat kesadarannya seperti terisap, lamat-lamat didengarnya tangisan yang begitu gaib, menggema dari palung gua. Sampai kemudian ia menyadari betapa tangisan itu berasal dari butir-butir kristal bening yang menempel dan bergelantungan nyaris memenuhi seluruh langit-langit stalagtit di mana ribuan peri mungil tampak beterbangan lalu lalang. Pada saat-saat tertentu butir-butir kristal air mata itu memang memperdengarkan kembali kesedihan yang masih tersimpan di dalamnya. Tak ada yang bisa menghapus kesedihan bukan, bahkan ketika kesedihan itu telah menjelma kristal? Di lambung gua itu bergaung jutaan tangisan yang terdengar bagaikan simfoni kesedihan yang agung.
Ketika akhirnya lelaki pencuri sarang walet itu meninggalkan jazirah peri dan menemukan jalan pulang, ia membawa sekarung kristal air mata yang kemudian dijualnya eceran. Kristal-kristal air mata itulah yang kini banyak dijajakan di pinggiran dan perempatan jalan.
***
Sandra tak percaya cerita itu. Meski ia sering melihat para pengasong menjajakan kristal air mata itu. Sering mereka mengetuk-ngetuk kaca mobilnya, setengah memaksa.
”Air mata, Bu? Murah… Seribu tiga, Bu… Seribu tiga…”
Dulu, semasa kanak, setiap kali melihat Mamanya diam-diam menangis, Sandra selalu berharap peri-peri pemetik air mata itu muncul. Mamanya memang sering menangis terisak malam-malam. Ia pun selalu menangis bila melihat Mamanya menangis. Tapi Sandra berusaha menahan tangisnya karena Mamanya pasti akan langsung membentak bila tahu ia menangis. ”Jangan cengeng anak setan!” Kadang teriakan itu disertai lembaran kaleng bir yang segera bergemerontangan di lantai yang penuh puntung dan debu rokok. Rumahnya memang selalu berantakan. Selalu ada pakaian dalam Mamanya yang berceceran begitu saja di lantai. Tumpahan bir di meja, bercak-bercak sisa muntahan di pojokan, botol-botol minuman yang menggelinding ke mana-mana. Kasur yang selalu melorot seprainya. Bantal- bantal tak bersarung. Pintu yang tak pernah tertutup dan sejumlah manusia yang terus- menerus mendengkur, bahkan ketika Sandra pulang dari sekolah.
Suara Mama memang nyaris selalu membentak. Pernah sekali Sastra bertanya soal Papanya, tetapi ia langsung disemprot mulutnya yang berbau alkohol, ”Belajarlah untuk hidup tanpa seorang Papa! Taik Kucing dengan Papa!” Meski begitu Sandra tahu kalau sesungguhnya perempuan itu menyayanginya. Bila pulang setelah pergi berhari-hari—Mamanya memang selalu pergi berhari-hari keluar kota atau entah ke mana, kadang mendadak pergi terburu-buru begitu saja malam-malam setelah menerima pager—selalu ada oleh-oleh menyenangkan untuk Sandra. Sering boneka. Tapi Sandra lebih senang bila ia dioleh-olehi buku cerita.
Sering, bila hari Minggu, Mamanya juga mengajaknya jalan-jalan. Membelikannya baju, mengajak makan kentang goreng atau ayam goreng. Saat Sandra menikmati es krim, perempuan itu tampak selalu menatap dengan mata penuh cinta. Tanpa sadar ia akan bergumam, ”Sandra, Sandra….” Sambil membersihkan mulut Sandra yang belepotan.
Tapi saat-saat paling menyenangkan bagi Sandra adalah saat perempuan itu membacakannya cerita dari buku berbahasa Inggris dengan gambar-gambar berwarna. Kadang tanpa sadar di tengah-tengah cerita yang dibacakannya, air mata Mamanya menetes.
”Kenapa Mama menangis?”
”Tidak, Sandra… Mama tidak menangis.”
”Kenapa manusia bisa menangis, Mama?”
”Karena manusia diciptakan dari kesedihan.”
”Kenapa mesti ada kesedihan, Mama?”
”Diamlah. Jangan cerewet. Atau Mama hentikan bacanya!”
Lalu Mama kembali membacakan cerita tentang peri-peri pemetik air mata.
Pada mulanya adalah sebutir air mata. Saat itu Tuhan begitu sedih dan kesepian, hingga meneteskan sebutir air mata. Dari sebutir air mata sejernih putih telur itulah tercipta semesta, hamparan kabut, langit lakmus yang belum dihuni bintang-bintang, makhluk-makhluk gaib, pepohonan dan sungai-sungai madu. Kemudian, pada hari ke tujuh, barulah terbit cahaya. Dari sebutir air mata itu pula muncul sepasang manusia pertama. Karena tahu manusia akan mengenal kesedihan, maka sebelum menciptakan maut, Tuhan menciptakan lebih dulu peri-peri pemetik buah kesedihan. Saat itu memang ada tumbuh Pohon Kesedihan, yang buah-buah bening segarnya selalu bercucuran dari ranting-rantingnya. Setiap kali datang musim semi, peri-peri itulah yang selalu memetiki buah-buah kesedihan yang telah ranum, yang membuat manusia tergoda menikmatinya.
Saat manusia sedih karena harus pergi dari surga, peri-peri pemetik air mata turun menyertai. Maka, sejak saat itu, bila ada manusia menangis malam-malam, peri-peri itu akan muncul dan memetik air matanya yang bercucuran.
Setiap kali mendapati Mamanya menangis, Sandra pun berharap peri-peri pemetik air mata itu muncul. Ia tahu peri-peri itu bisa menghapus kesedihan dari mata Mamanya. Tapi Sandra tak pernah melihat peri itu muncul, dan Mamanya terus terisak menahan tangis, sembari kadang-kadang memeluk dan dengan lembut menciumi Sandra yang pura-pura tertidur pulas. Setiap malam Sandra memang selalu pura-pura bisa tertidur lelap, terutama bila ada laki-laki entah siapa datang ke rumahnya. Sandra tak pernah lupa ketika suatu malam Mamanya pelan-pelan memindahkannya ke kolong ranjang dan mengira ia sudah tertidur, padahal ia bisa mendengar suara lenguh Mamanya dan laki-laki itu di atas ranjang. Juga suara dengus sebal Mamanya ketika akhirnya laki-laki itu mendengkur keras sekali. Di kolong ranjang Sandra terisak pelan, ”Mama… Mama….” Pipinya basah air mata.
Bahkan saat itu peri-peri pemetik air mata yang diharapkannya tak pernah muncul. Itulah sebabnya ia tak percaya.
***
Tapi Bita, anak semata wayangnya, punya beberapa butir kristal air mata itu. Dia membelinya dari seorang pedagang mainan di sekolahnya. Cerita tentang pencuri sarang walet yang menemukan koloni peri itu pun didengarnya dari Bita. Kata anaknya yang berumur 10 tahun itu, cerita itu dia dengar langsung dari penjual kristal air mata itu.
”Itu bohong, sayang…”
”Kenapa penjual itu mesti bohong, Mama? Ini memang air mata beneran, kok. Cobalah Mama dengerin, kadang-kadang ia mengeluarkan tangisan.” Lalu Bita berceloteh riang, kalau kawan-kawan sekolahnya juga banyak yang membeli butir-butir kristal air mata itu untuk dikoleksi. ”Semua anak laki-laki di sekolah sekarang enggak suka lagi adu jangkrik. Saat istirahat, mereka lebih suka mengadu kristal-kristal air mata miliknya. Kristal air mata yang mengeluarkan tangisan paling panjang dan paling menyedihkan yang menang.”
Bita menyimpan koleksi kristal air matanya di kotak kecil, dan selalu menaruhnya di sisi bantal tidurnya. Kadang Bita terbangun ketika didengarnya kristal-kristal air mata itu mengeluarkan tangisan. ”Bita senang mendengar tangisan mereka yang merdu, Mama,” katanya. ”Apa Mama juga suka menangis kalau malam?”
Tidak, tidak—tapi Sandra tak mengucapkannya.
”Apakah kalau Bita menangis, peri-peri itu juga akan muncul, Mama?”
Sandra mencoba tersenyum.
”“Sekarang tidurlah,” Sandra berusaha menghentikan percakapan, kemudian dengan lembut menyelimuti dan mencium keningnya. Baru saja beranjak hendak keluar kamar, terdengar suara Bita,
”Apa besok Papa jadi ngajak Bita jalan-jalan?”
Sandra tersenyum. ”Nanti Mama tanyakan Papamu, ya. Kamu kan tahu, Papamu sibuk.…”
Lalu mematikan lampu.
***
Suaminya tengah berbaring di ranjang ketika Sandra masuk. Senyumnya masih tetap memikat seperti saat pertama kali Sandra melihatnya, ketika suatu malam ia menyanyi di sebuah kafe. Senyum yang membuatnya jatuh cinta. Ia bukannya tak berdaya oleh senyum itu. Namun senyum itu sejak mula memang telah membuatnya percaya, bahwa ia akan menemukan hidup yang lebih baik. Sandra memang tak ingin nasibnya berakhir celaka seperti Mamanya: digeroti penyakit kelamin saat tua dan ditemukan mati tergorok di losmen murahan.
Tidak. Tidak. Sandra tidak ingin seperti Mamanya. Bahkan Sandra tahu kalau Mamanya tak pernah menginginkan ia menjadi seperti Mamanya. Sandra selalu ingat, dulu, di saat-saat Mamanya begitu tampak mencintainya, perempuan itu selalu mendekapnya erat-erat sembari sesekali berbisik terisak, ”Berjanjilah pada Mama, kamu akan menjadi wanita baik-baik, Sandra.”
”Seperti Mama?”
”Tidak. Kamu jangan seperti Mama, Sandra. Jangan seperti Mama….”
Sandra merasa hidupnya jauh lebih beruntung dari hidup Mamanya karena punya suami yang mencukupi hidupnya. Bagaimana pun suaminya memang laki-laki penuh perhatian yang pernah dikenalnya. Setidaknya dibanding puluhan laki-laki yang hanya iseng terhadapnya.
Berbaring di ranjang, hanya dengan selimut di bawah pinggang, suaminya terlihat segar. Hmm, pasti habis mandi air hangat, batin Sandra. Itu berarti laki-laki itu memang menginginkannya malam ini. Sandra segera meredupkan lampu, membuka gaunnya, dan bersijengkat naik ke ranjang. Bau harum tubuh laki-laki itu merangsanya untuk menciuminya. Ia hafal dengan denyut otot laki-laki itu yang perlahan meregang. Sandra ingin selalu membuat laki-laki itu betah bersamanya.
”Kamu menyenangkan sekali malam ini,” desah laki-laki itu tersengal, setelah lenguh panjang dan berbaring lemas memeluk Sandra.
”Makanya kamu nginep saja malam ini. Biar besok sekalian ngajak Bita jalan-jalan.”
Ketika laki-laki itu hanya diam, Sandra tahu kalau ia telah meminta yang tak mungkin laki-laki itu penuhi. Selama ini mereka memang sepakat, Sandralah yang akan mengurus Bita. Mengantar jemput ke sekolah. Menemani jalan-jalan atau pergi makan. Dan Sandra selalu mengatakan ”Papamu sibuk…” setiap kali Bita bertanya kenapa Papa enggak pernah ikut?
Sandra tahu malam ini laki-laki itu pun harus pergi. Sandra sudah terbiasa dengan pertemuan-pertemuan yang cuma sebentar seperti ini. Tapi ketika selepas jam 2 dini hari Sandra mendengar derum mobil laki-laki itu keluar rumahnya, ia benar-benar tak kuasa menahan air matanya. Dulu, saat ia seusia Bita, Sandra selalu pura-pura tertidur ketika ada laki-laki keluar masuk rumahnya. Apakah Bita kini juga pura-pura tak mendengar suara mobil itu pergi?
Sandra ingin semua ini akan berjalan baik seterusnya. Ia berusaha serapi mungkin menyembunyikan. Ia tak ingin Bita sedih. Ia ingin Bita menikmati masa-masa sekolahnya dengan nyaman dan tak cemas menghadapi pelajaran mengarang. Sandra kembali merasakan saat-saat paling sedih masa kanak-kanaknya, saat ia tahu kalau ibunya pelacur. Sungguh, ia tak ingin Bita tahu, kalau ibunya hanya istri simpanan.
Sandra merasa bantalnya basah. Ia berharap, sungguh-sungguh berharap, para peri pemetik air mata itu muncul malam ini.

Yogyakarta, 2009
(Seluruh kisah masa kanak-kanak Sandra bisa dibaca pada cerpen Pelajaran Mengarang, karya Seno Gumira Ajidarma)

Rumus Kimia

Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga rumus molekul, karena penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur penyusun senyawa yang bersangkutan.

Berbagai bentuk rumus kimia sebagai berikut:

1. Rumus kimia untuk molekul unsur monoatomik.

Rumus kimia ini merupakan lambang atom unsur itu sendiri.

Contoh : Fe, Cu, He, Ne, Hg.

2. Rumus kimia untuk molekul unsur diatomik.

Rumus kimia ini merupakan penggabungan dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan.

Contoh : H2, O2, N2, Cl2, Br2, I2.

3. Rumus kimia untuk molekul unsur poliatomik.

Rumus kimia ini merupakan penggabungan lebih dari dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan.

Contoh : O3, S8, P4.

4. Rumus kimia untuk molekul senyawa ion

Merupakan rumus kimia yang dibentuk dari penggabungan antar atom yang bermuatan listrik, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion positif terbentuk karena terjadinya pelepasan elektron (Na+, K+, Mg2+), sedangkan ion negatif terbentuk karena penangkapan elektron (Cl-, S2-, SO42-).

Penulisan rumus kimia senyawa ion sebagai berikut.

-Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion).

-Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan senyawa yang bersifat netral (jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-)).

-Bentuk umum penulisannya sebagai berikut.

Contoh :
Na+ dengan Cl- membentuk NaCl.
Mg2+ dengan Br- membentuk MgBr2.
Fe2+ dengan SO42- membentuk FeSO4.

5. Rumus kimia untuk senyawa biner nonlogam dengan nonlogam.

Penulisan rumus kimia ini berdasarkan kecenderungan atom yang bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan kecenderungan atom bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini.

B – Si – C – S – As – P- N – H – S – I – Br – Cl – O – F

Contoh : CO2, H2O, NH3.

6. Rumus kimia /rumus molekul senyawa organik.

Rumus ini juga menunjukkan jenis dan jumlah atom penyusun senyawa organik yang berdasarkan gugus fungsi masing – masing senyawa.

Contoh :

CH3COOH : asam asetat

CH4 : metana (alkana)

C2H5OH : etanol (alkohol)

7. Rumus kimia untuk senyawa anhidrat.

Anhidrat merupakan sebutan dari garam tanpa air kristal (kehilangan molekul air kristalnya) atau H2O.

Contoh :

CaCl2 anhidrous atau CaCl2.2H2O.

CuSO4 anhidrous atau CuSO4.5H2O.

8. Rumus kimia untuk senyawa kompleks.

Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks ditulis dalam kurung siku [...].

Contoh :

Na2[MnCl4]

[Cu(H2O)4](NO3)2

K4[Fe(CN)6]

RUMUS EMPIRIS

Rumus empiris merupakan rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana (bilangan bulat terkecil) dari atom – atom penyusun senyawa.

Contoh :

C12H22O11 (gula)

CH2O (glukosa)

C2H6O (alkohol)

CHO2 (asam oksalat)

RUMUS STRUKTUR

Rumus struktur merupakan rumus kimia yang menggambarkan posisi atau kedudukan atom dan jenis ikatan antar atom pada molekul.

Rumus struktur secara singkat dituliskan :

CH3CH3

CH3COOH

RUMUS BANGUN/BENTUK MOLEKUL
Adalah rumus kimia yang menggambarkan kedudukan atom secara geometri/ tiga dimensi dari suatu molekul.

Jumat, 20 Agustus 2010

Mawar di Tiang Gantungan


Cerpen Karya : Agus Noor


Kuceritakan apa yang kulihat. Tapi kalian mengatakan aku dusta, karena aku buta. Aku memang tak punya mata. Namun berapa kali mesti kukatakan pada kalian, betapa aku bisa melihat langit yang hijau lembut dan halus seperti permukaan agar-agar. Aku bisa melihat pepohonan yang ungu, daun-daunnya yang kemerahan, butiran hujan yang bening keemasan hingga segalanya jadi tampak megah bekilauan setiap kali ia ditumpahkan. Bisa kulihat hamparan rumput yang biru bagai beludru, gugusan awan merah muda, bayang-bayang yang putih dan memanjang, juga angin yang pucat kelabu. Aku bahkan bisa menyentuhnya dengan ujung-ujung jemariku, seperti menyentuh kelembutan sutra yang berkibaran. Aku bisa melihat segala yang tidak mampu kau pandang dengan sepasang matamu.
Baiklah, untuk kesekian kali, kuceritakan pada kalian apa yang kusaksikan.
Aku melihatnya di pinggir jalan itu. Seperti malam-malam sebelumnya, ia selalu muncul dengan gaun yang mengundang, kakinya jenjang, berdiri menunggu seseorang datang, dan kau menyebutnya pelacur. Saat pertama kali melihatnya, aku langsung tahu. Namanya Mawar. 28 tahun lebih enam hari. Dia lahir saat hujan turun begitu lebat jam sembilan pagi. Sebulan setelah melahirkannya, ibunya gila karena guna-guna istri muda simpanan suaminya. Aku melihat garis pedih dan hitam. Aku bisa melihat semua yang hendak disembunyikannya. Bilur jejak luka di tubuhnya, dua anaknya yang sakit-sakitan di rumah petak kontrakannya di pinggiran kota sana, masa lalunya yang penuh kesedihan, suaminya yang minggat, dua tahi lalat kecil di punggungnya. Sungguh, tak ada yang tak terlihat olehku yang buta. Juga hari paling nestapa dalam hidupnya yang bakal tiba. Itulah sebabnya aku menyukainya sejak pertama. Ia seperti dikutuk kecantikannya. Kuceritakan penglihatanku. Tapi ia hanya tertawa.
”Kenapa mesti takut? Berkali-kali aku kena garuk. Aku tahu bagaimana caranya mengatasi,” katanya. ”Aku cuman perlu memberi sedikit kesenangan pada para petugas itu.”
Ia sebenarnya tak terlalu suka bicara. Sementara para pelacur lain berkeliaran sambil cekikikan genit setiap ada laki-laki muncul, ia memilih menyendiri. Kadang tampak ganjil juga melihat sosoknya di jalanan merah remang ini. Tapi itu membuatku jadi bisa sering mengajaknya bercakap. Pernah ia cerita tentang pelacur tua yang matanya menjadi buta karena rajasinga.
”Dan kamu, kenapa buta?” Ia sayu menatapku.
”Aku tak buta. Aku memang memilih tak punya mata.”
Lalu aku pun bercerita padanya.
Ketika sepasang malaikat membawa ruhku turun dari langit, mereka bergantian membisikkan nasib yang akan kujalani. Kemudian ditiupkan ruhku pada rahim perempuan yang akan menjadi ibuku. Seperti tanah liat yang mulai terbentuk, disematkannya tangan dan kaki pada tubuhku, diberinya aku degup jantung. Aku senang sekali ketika sepasang malaikat itu mulai memberiku telinga mulut dan hidung. Kemudian ditunjukkan padaku sepasang mata yang indah, dan berkata, ”Mata ini akan membuatmu jelita. Tapi kau akan menderita karenanya.”
Lalu kukatakan pada malaikat itu, ”Biarlah aku tak punya mata saja.”
”Bila kau tak punya mata, kau akan melihat banyak rahasia.”
”Kalau begitu, buat apa aku punya mata, bila aku bisa melihat tanpanya?”
Lalu mereka menyimpan sepasang mata itu.
”Baiklah, kami akan menaruh matamu ini di surga. Kelak, kamu bisa kembali mengambilnya.”
Tentu, kau bisa menduga, ketika aku lahir dan menatap dunia, perempuan itu langsung meraung ketika tahu anaknya tak punya mata. Ia begitu membenciku, dan tak pernah mau menatapku. Ia membuangku. Aku bahkan tak pernah tahu namanya. Seorang pemulung menemukanku di tempat pembuangan sampah, kemudian menjualku pada seseorang yang menampung para pengemis. Melihatku yang tak punya mata, ia seperti menemukan barang langka paling berharga. ”Anak ini akan membuat ibu siapa pun yang menatapnya. Anak ini akan membuat orang tak sungkan-sungkan melemparkan receh mereka.” Di rumah itu tinggal banyak anak-anak yang bagai barang rongsokan. Seorang anak kedua kakinya pengkor. Seorang anak tampak begitu idiot dengan air liur kental bacin yang terus berleleran. Ada yang bongkok. Ada yang gagu. Jileng. Perot. Digerogoti kusta. Bahkan seorang bocah yang tampak manis sengaja diiris telinganya dan dibiarkan jadi borok agar terlihat menyedihkan. Tentu, aku menjadi yang paling menyedihkan di antara mereka, dan karenanya bisa menghasilkan banyak uang setiap mengemis. Aku tahu, orang-orang lebih suka cepat-cepat memberi uang recehan mereka dan bergegas pergi ketimbang berlama-lama bersitatap denganku. Siapa yang tahan memandang wajah dengan sepasang liang hitam menganga?
Sengaja kubuka kelopak mataku, dan ia bergidik ngeri.
”Lihat, kau pun takut menatapku.”
Aku bisa memahami perasaannya. Seorang pelacur cantik duduk bersama perempuan tua buta, kukira memang bukan pemandangan yang menyenangkan. Ia bisa kehilangan pelanggan.
”Bukannya aku tak percaya. Tapi dengan apa kau melihat, kalau kau tak punya mata?”
”Aku melihat dengan mata yang tak kau punyai. Aku bisa melihat seekor kelabang mendekam di balik batu itu. Aku bisa melihat suara kucing yang mengeong di atap rumah ujung jalan itu. Pandanglah ujung gang yang kelabu itu, aku bisa melihatnya mengembang dan mengerut seperti gumpalan kabut. Aku bisa melihat kota ini seperti bola bekel raksasa yang lembek, aku bisa menyentuhnya dengan tanganku, cahaya seperti lumer di sela jariku. Aku bisa melihat menara jam di tengah kota bergumam muram tengah malam, kemudian meliuk merunduk. Aku bisa melihat maneken-maneken yang berkedip, menggeliat bosan terkurung etalase toko-toko sepanjang jalan ini. Mereka seperti pelacur-pelacur kesepian yang menunggu pelanggan dan sentuhan…”
Dia tertawa.
”Lihatlah, bahkan aku bisa melihat tawamu yang ungu kebiru-biruan memuai di udara.”
Ia kembali tertawa. Kutegaskan padanya, betapa setiap suara punya warna yang berbeda-beda. Kau mendengar suara, aku bisa melihatnya. Ia terus tertawa. Aku tahu ia mulai nyaman di dekatku. ”Kau menyenangkan. Caramu bercerita membuatku tak tertalu kesepian,” katanya.
Sejak itu aku sering menemaninya. Ia suka setiap aku menceritakan yang kulihat. Dunia yang kusaksikan membuatnya terpesona. Lalu kukatakan apa yang bakal menimpanya. Ia memang tak menuduhku berdusta, tapi tak percaya.
Aku ingat betul malam itu ia terlihat lebih sedih dan gelisah. Barangkali ia pun merasakan firasat itu, tetapi tetap bersikeras tak mempercayainya. Hujan yang biru pekat membuat jalanan menggigil, dan angin yang buruk seperti kaleng rombeng yang bergerompyangan menabrak-nabrak dinding. Lepas 3 dini hari. Sebagian pelacur telah pergi. Ia berteduh di trotoar, rambutnya basah tertempias hujan. Di pojokan toko, aku rebahan di tumpukan kardus memandangi bayangan takdir paling getir. Aku seperti mendengar lecut petir, ketika kulihat beberapa pelacur bergegas menyingkir. Mobil patroli yang mendadak muncul membuat semuanya kocar-kacir. Ia pun hendak lari. Tetapi para petugas sudah mengepungnya. Aku bisa melihat lelehan sisa arak di mulut petugas-petugas itu. Aku tahu mereka barusan menenggak berbotol-botol arak sebelum sampai ke sini. Arak yang memadamkan sepi dan membangkitkan birahi. Itulah sebabnya mereka menjadi lebih beringas dari biasanya. Aku melihat aroma pekat kecoklatan napas mereka ketika menyeringai tertawa. Mungkin saat itu aku berteriak. Mungkin tidak. Semuanya berlangsung begitu cepat. Seorang memukulku yang mencoba menolong Mawar. Aku bahkan nyaris dicekiknya, tapi petugas yang lain segera berteriak, ”Biarkan! Dia cuma perempuan buta itu!”
Dan inilah yang kusaksikan malam itu:
Mereka menyeret Mawar yang terus meronta. Melemparkannya ke mobil patroli. Membawanya pergi kemudian menyekapnya di gudang. Aku bisa melihat semuanya dengan jelas. Begitu nyata dalam penglihatanku. Wajah Mawar pucat, bibirnya bengkak kena pukul, seekor cicak kaget menyelusup ke celah dinding, ketika Mawar menjerit. Mereka menyumpal mulutnya. Memelorotkan pakaiannya dengan paksa, kemudian bergiliran memperkosanya. Sunyi yang paling hitam membenamkan penglihatanku yang penuh kepedihan. Isak tangis muram menyelubungi gudang itu, bercampur erang yang terdengar bagai muncul dari binatang terluka. Lalu kusaksikan Mawar mendadak bangkit menyerang sambil menjerit panjang. Ia hantam kepala seorang pemerkosanya dengan lonjoran besi yang berhasil diraihnya. Ia mengamuk dengan buas. Dihunjamkannya berkali-kali besi itu ke tubuh yang terkapar…
Begitulah kejadiannya. Kuceritakan apa yang kusaksikan, tapi kalian tak pernah percaya pada saksi mata yang buta. Padahal bukan aku yang dusta, tapi mereka. Peristiwa pemerkosaan itu mereka tutup-tutupi dengan pembunuhan itu. Mereka bilang mereka tengah patroli seperti biasa. Mawar mereka bawa dan nasihati baik-baik ketika mendadak ia mengamuk. Rupanya ia mabok berat. Di tasnya ada beberapa butir pil dan pisau lipat—yang sengaja ditaruh petugas untuk menjebaknya. Ada bercak darah di pisau itu. Dan selanjutnya kalian tahu sebagaimana diberitakan koran-koran: dikatakan Mawar baru saja membunuh seorang pelanggan yang tak membayarnya. Bahkan petugas bisa mengembangkan bukti, ternyata dialah psikopat yang selama ini mereka cari. Ia pembunuh yang telah memotong-motong delapan korbannya. Pelacur dan pembunuh. Itu alasan yang cukup untuk menyeretnya ke tiang gantungan. Kalian seketika merasa nyaman karena pembunuh misterius itu telah tertangkap. Dan kalian makin merasa tenang karena kalian memang ingin melenyapkan maksiat dari kota. Pelacur-pelacur mesti disingkirkan. Mereka selama ini membuatmu jengah karena takut dengannya suami-suami dan anak laki-laki kalian berzina. Segala yang cabul mesti dimusnahkah, karena begitulah menurut undang-undang yang baru kalian sahkan. Maka kalian pun hanya diam ketika Mawar diarak ke alun-alun kota, dicambuk dan dirajam, kemudian digantung sebagai tontonan. Kusaksikan senja yang memar, burung gagak merah berkaokan, dan angin yang muram berkesiur pelan membuat tubuh itu terayun di tiang gantungan. Sampai malam.

Keesokan harinya kalian gempar. Mayat itu lenyap dari tiang gantungan!
Di pasar. Di kantor. Di ruang tunggu rumah sakit. Di warung dan kafe. Di pangkalan ojek. Di seluruh kota. Orang-orang ramai membicarakan. Sampai sekarang pun kalian masih terus kasuk-kusuk. Kalian kebingungan ketika anak-anak kalian bertanya. Karena bagaimanapun tidaklah mungkin mayat itu lenyap begitu saja. Siapa yang membawanya?
Baiklah, kuceritakan apa yang telah kusaksikan.
Setelah mayat itu digantung, kalian pun bubar. Sebagian kalian tertunduk, seakan ingin menghapus bayangan buruk. Tapi kalian tak ingin terus meneruh disesah kengerian karena saat itu hari Natal. Kalian mesti ke gereja. Ada yang lebih kudus untuk dirayakan. Maka malam itu aku pun menyaksikan langit kota yang dipenuhi nyanyian doa kalian. Hujan rinai turun, malam mengelabu. Aku sendirian di alun-alun itu, memandangi tubuh Mawar yang tergantung dalam bayangan cahaya murung. Kurasakan debu-debu beterbangan diembus angin yang makin jekut ketika kesepian makin membentangkan kelengangan yang menyayatkan keperihan bersama debu dan dingin yang mulai membaluri kota sementara sisa gema lonceng bagai melekat di udara yang makin menggigilkanku dalam kesedihan.
Saat itulah, ketika di gereja kalian memadahkan kidung agung Natal penuh sukacita, aku tiba-tiba melihat seseorang muncul dari ketiadaan. Ia berjalan mendekati tiang gantungan. Kalian pasti akan langsung tahu siapa dia begitu melihat wajahnya yang bersih dan indah, seperti ada cahaya mengitari kepalanya. Matanya seperti bintang bening. Senyumnya seperti anggur lembut yang seketika bisa menghapus dahaga. Rambutnya ikal dan panjang. Ia berjalan anggun, seperti seseorang yang berjalan melintasi permukaan air, meski sesekali tampak limbung karena menahan luka di lambungnya. Kulihat tangan dan kakinya berdarah. Kudengar ia berseru, seperti memanggil nama pelacur itu.
Aku begitu terkesima menyaksikannya. Langit seakan tiba-tiba benderang penuh cahaya keemasan yang cemerlang. Kulihat ia bersimpuh di bawah tiang gantungan, dan mencium lembut kaki mayat yang tergantung itu, kemudian menurunkannya. Saat itu aku melihat ribuan mawar mengapung di udara menyerbakkan harum yang megah. Kudengar kalian masih menyanyikan doa-doa dan pujian di gereja ketika laki-laki itu membawanya pergi. Seperti pengantin membopong mempelainya.
Kuceritakan ini pada kalian, tapi kalian menuduhku pendusta.

Yogyakarta, 2008

Sabtu, 14 Agustus 2010

Logaritma

Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.

Rumus dasar logaritma:
Dasar Logaritma
Mencari nilai logaritma:
Cara untuk mencari nilai logaritma antara lain dengan menggunakan:
* Tabel
* Kalkulator (yang sudah dilengkapi fitur log)

Kegunaan logaritma:
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi eksponensial.

Rumus Logaritma:
Rumus Logaritma
Sains dan teknik:
Dalam sains, terdapat banyak besaran yang umumnya diekspresikan dengan logaritma. Sebabnya, dan contoh-contoh yang lebih lengkap, dapat dilihat di skala logaritmik.

* Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi ion hidronium pada air adalah 10−7 pada suhu 25 °C, sehingga pH-nya 7.

* Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan (rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telinga manusia mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan 0.1 bel, lebih sering digunakan.

* Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan skala logaritma berbasis 10.

* Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan terang secara logaritmik.

Penghitungan yang lebih mudah:
Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma :


Sifat Logaritma
Sifat-sifat diatas membuat penghitungan dengan eksponen menjadi lebih mudah, dan penggunaan logaritma sangat penting, terutama sebelum tersedianya kalkulator sebagai hasil perkembangan teknologi modern.

Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.

Sifat Koligatif Larutan

 4 macam sifat koligatif larutan :
 a. Penurunan tekanan uap
 b. Kenaikan titik didih larutan
 c. Penurunan titik beku larutan
 d. Tekanan osmotik

I. PENURUNAN TEKANAN UAP (ΔP)
Keterangan :
ΔP  : penurunan tekanan uap
Po  : tekanan uap jenuh pelarut
P    : tekanan uap jenuh larutan
Xp : fraksi mol pelarut
Xt  : fraksi mol terlarut

Penting!!
Jika zat pelarut atau terlarut merupakan elektrolit maka ditambahkan faktor Van’t Hoff (i) pada rumus fraksi mol (mol zat elektrolit (pelarut atau terlarut) dikali i)

Keterangan :
α : derajat ionisasi → elektrolit kuat α = 1
n : jumlah ion
cnth: Al2(SO4)3 → n = 5
H2SO4 → n = 3

II. KENAIKAN TITIK DIDIH (ΔTb)
Keterangan :
ΔTb : kenaikan titik didih
Kb   : konstanta kenaikan titik didih molal pelarut
m     : molalitas zat terlarut
Tb air = 100oC
i      : faktor Van’t Hoff

III. PENURUNAN TITIK BEKU (ΔTf)

Keterangan :
ΔTf : penurunan titik beku
Kf   : konstanta penurunan titik beku molal pelarut
m   : molalitas zat terlarut
Tf air = 0oC
i     : faktor Van’t Hoff

IV. TEKANAN OSMOTIK (∏)
Keterangan :
M  : molaritas larutan (M)
R   : 0,082
T   : suhu (K)

Cara membuat akun Facebook

OK,...Pertama - tama buka situs Facebook.
Kemudian, Isi Form kosong seperti nama, email dan kata sandi.
Klik tombol "sign up" / "mendaftar" jika data sudah lengkap.

Setelah itu, Lakukan Konfirmasi dengan cara : [buka account email anda > buka email dari facebook > klik link yang ada di email tersebut].
Jika sudah, segera cari teman - teman anda di facebook
Edit dan lengkapi profil anda dengan foto profil, alamat, dll.
Anda bisa bergabung dengan jaringan - jaringan di kota anda. Jaringan tersebut dapat membantu anda menemukan teman - teman yang mungkin anda kenal.
 

Selamat account anda siap digunakan.^^
 
Di facebook juga terdapat beberapa aplikasi seperti game dan kuis. Anda pun dapat membuat aplikasi sesuai keinginan anda.
 

Tips : Jangan gunakan kata - kata kotor / yang kurang baik saat update status. Dan sebaiknya pasang foto asli anda agar teman - teman anda mudah mengenal anda. Semakin banyak teman, semakin anda akan terkenal. Selamat berfacebook ria....

Minggu, 08 Agustus 2010

Biografi William Sang Penakluk

William dilahirkan sekitar tahun 1027 di Falaise sebuah kota di Normandia, Perancis. Statusnya anak sundal, tetapi satu-satunya putera Robert I, Pangeran Normandia. Robert meninggal dunia tahun 1035 tatkala dalam perjalanan pulang berziarah ke Darussalam. Sebelum keberangkatannya dia sudah menunjuk William sebagai ahli warisnya. Jadi, pada umur delapan tahun, William sudah menjadi Pangeran Normandia. Jauh dari jaminan buatnya peroleh kedudukan yang enak dan mewah, justru pengangkatan membuat kedudukan ruwet buat William. Soalnya dia tak lebih dari anak kecil yang mesti mengepalai baron-baron yang jelas sudah pada tua bangka. Taklah mengherankan jika ambisi sang baron-baron itu lebih menonjol ketimbang kesetiaannya. Dan akibat-akibat selanjutnya sudahlah bisa ditaksir: terjadilah situasi anarki, tiga pengawal William dibunuh dengan kejam bahkan guru pribadinya pun digorok batang lehernya.

Dengan bantuan Raja Perancis Henry I (yang sebetulnya tak lebih berstatus lambang belaka) William beruntung bisa terus dapat melihat sinar matahari di tahun-tahun awal hidupnya. Nasibnya belum seburuk pengawal pribadi atau gurunya.

Tahun 1042, ketika Williarn menginjak usia pertengahan belasan tahunnya, dia diangkat jadi perwira militer kehormatan. Sesudah itu dia punya peranan pribadi dalam peristiwa-peristiwa politik. Pecahlah kemudian serentetan pertempuran melawan baron-baron feodal Normandia yang pada akhirnya dapat dimenangkan William yang memantapkan kedudukannya. (Tak terelakkan lagi, status anak tak resmi yang ada pada diri William merupakan halangan politis sehingga kerap kali lawan-lawannya menyebutnya "sundelan"). Tahun 1603 dia berhasil menaklukkan Maine, provinsi tetangganya dan di tahun 1064 dia juga berhasil diakui selaku penguasa Brittania, juga propinsi tetangga yang lainnya.

Dari tahun 1042 hingga 1066, Raja Inggris adalah Edward "Sang Penerima Pengakuan." Karena Edward tak berputera satu pun, banyak rencana gerakan untuk pengganti kedudukan kerajaan Inggris. Dari sudut hubungan darah, tuntutan William menggantikan Edward adalah lemah; ibu Edward adalah adik perempuan kakek William. Tetapi, di tahun 1051, barangkali dipengaruhi oleh cara William menunjukkan bahwa dia punya kesanggupan, Edward menjanjikan William untuk menjadi penggantinya.

Tahun 1064, Pangeran Harold Goldwin yang paling kuat di Inggris dan sahabat karib serta ipar Edward masuk dalam genggaman William. William memperlakukan Harold sebagaimana mestinya tetapi menahannya sampai dia angkat sumpah sokong tuntutan William memperoleh mahkota Kerajaan Inggris. Banyak orang beranggapan sumpah model todongan macam ini tak punya legalitas dan ikatan moral, dan memang Harold sendiri tidak menganggap begitu. Tatkala Edward meninggal tahun 1066, Harold Goldwin menuntut mahkota Kerajaan Inggris buat dirinya sendiri dan sebuah badan yang namanya "Witan" (badan yang beranggotakan para bangsawan yang lazim ambil bagian dalam pengambilan keputusan siapa-siapa yang jadi pemegang mahkota kerajaan) memilihnya jadi raja baru. William, yang ambisinya berkobar-kobar dan murka kepada Harold karena melanggar sumpah, ambil keputusan menyerbu Inggris untuk merebut tahta dengan kekerasan senjata.

William menghimpun armada dan angkatan bersenjata di pantai Perancis, dan di awal Agustus 1066 dia sudah siap mengangkat sauh. Tetapi, ekspedisi itu ditunda beberapa minggu menunggu meredanya angin buruk dari utara. Sementara itu, Raja Norwegia Harald Hardraade melancarkan serangan terpisah terhadap Inggris melintasi laut utara. Harold Goldwin menyiagakan pasukannya di sebelah selatan Inggris, siap menghadapi serangan William. Dengan demikian dia harus mengerahkan pasukannya ke sebelah utara Inggris untuk menghadang serangan orang-orang Norwegia. Tanggal 25 September, dalam pertempuran di Stamford Bridge raja Norwegia tewas dan tentaranya berantakan.

Syahdan, di tahun 1066, Pangeran William dari Normandia hanya dengan beberapa ribu prajurit di belakangnya menyeberangi selat yang memisah daratan Benua Eropa dengan Inggris, menggendong tekad jadi penguasa Inggris. Tekad berani yang gila-gilaan ini ternyata berhasil, upaya penghabisan penyerbuan kekuatan asing yang dapat berjalan sebagaimana mestinya, Penaklukan orang Norman ini lebih dari sekedar merebut mahkota Kerajaan Inggris buat William dan keturunannya. Ini membawa pengaruh yang mendalam pada seluruh sejarah Inggris selanjutnya dalam pelbagai segi dan jenisnya yang tak terbayangkan oleh William sendiri.

Hanya dua hari kemudian angin berubah di Selat Kanal dan William bergegas mengerahkan pasukannya ke Inggris. Mungkin, sebaiknya Harold membiarkan William bergerak menuju arahnya atau sedikitnya mengistirahatkan prajuritnya secukupnya sebelum terjun ke medan pertempuran. Tetapi, yang dilakukannya malah kebalikannya. Dia buru-buru menggerakkan pasukannya kembali ke selatan menghadapi William. Kedua angkatan bersenjata bertemu tanggal 4 Desember 1066 dalam sebuah pertempuran terkenal di Hastings. Di ujung hari itu juga pasukan berkuda dan pemanah William sudah mampu memporak-porandakan kekuatan Anglo-Saxon. Menjelang turunnya malam, Raja Harold sendiri terbunuh. Dua saudaranya sudah terbunuh lebih dulu dalam pertempuran itu dan tak ada pemimpin Inggris tersisa yang punya bobot dan wibawa membentuk pasukan baru atau melawan tuntutan William atas mahkota kerajaan. William dinobatkan di London pada hari Natal.

Lepas lima tahun, pecah beberapa pemberontakan yang terpencar-pencar, tetapi William sanggup menggebrak mereka semua. William menggunakan dalih pemberontakan ini sebagai alasan menyita semua tanah di Inggris dan memaklumkan bahwa semua tanah itu miliknya pribadi. Banyak dari tanah-tanah itu kemudian dibagi-bagikan kepada pengikut-pengikut orang Norwegianya yang menguasai tanah itu dalam kondisi feodal selaku vassalnya. Akibatnya, seluruh aristokrasi Anglo-Saxon ditanggalkan, diganti oleh orang-orang Norwegia. (Betapa pun kedengarannya dramatis, cuma beberapa ribu orang saja yang secara langsung terlibat dengan perpindahan kekuasaan ini. Buat para petani penggarap masalahnya tak lebih dari pertukaran juragan belaka).

William senantiasa merasa dan berlagak dialah Raja Inggris yang absah dan selama masa hidupnya sebagian besar lembaga-lembaga Inggris dipertahankan sebagaimana adanya tanpa perubahan. Karena William berkepentingan peroleh informasi menyangkut apa yang jadi miliknya, dia memerintahkan dilaksanakannya sensus terperinci menyangkut penduduk dan harta benda. Hasil sensus itu direkam dalam sebuah buku besar disebut "Domesday Book", yang merupakan sumber informasi historis amat berharga. (Naskah aslinya masih terdapat hingga kini, disimpan di Kantor Pencatatan Umum di London).

William kawin dan punya empat putera dan lima puteri. Dia meninggal tahun 1087 di kota Rouen, Perancis Utara. Sejak saat itu tiap raja di Inggris merupakan keturunannya langsung. Anehnya, kendati William Sang Penakluk ini mungkin merupakan raja terpenting di Inggris, dia sendiri bukanlah orang Inggris, melainkan Perancis. Dia dilahirkan di Perancis dan tutup hayat di Perancis, menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di sana dan cuma bisa berbahasa Perancis. (Dia kebetulan seorang buta huruf).

Dalam hal mengukur arti penting pengaruh William atas sejarah satu hal yang paling mesti diingat adalah tak akan terjadi penaklukan orang Norman atas Inggris tanpa adanya William. William bukanlah pengganti mahkota Kerajaan Inggris semestinya. Kalau saja dia terjauh dari ambisi pribadi dan kemampuan, tak akan ada alasan sejarah perlunya orang Norman melakukan penyerbuan. Inggris tak pernah dapat serbuan dari Perancis sejak penaklukan Romawi 1000 tahun sebelumnya. Tak pernah terjadi penaklukan yang berhasil dari Perancis (atau dari mana pun) selama sembilan abad kecuali oleh William itu.

Pertanyaan yang timbul adalah seberapa jauhkah akibat yang dilontarkan oleh penaklukan Norman itu? Para penakluk Norman sebenarnya berjumlah relatif kecil namun dia punya pengaruh besar buat sejarah Inggris. Dalam lima atau enam abad sebelum penaklukan itu, Inggris sudah berulang kali diserbu oleh bangsa Anglo-Saxon dan Skandinavia dan dasar budayanya adalah Teutonik. Orang-orang Norman sendiri merupakan keturunan Viking tetapi bahasa mereka dan kulturnya Perancis. Karena itu, penaklukan oleh orang Norman mengakibatkan mendekatnya kebudayaan Inggris dengan Perancis. (Kini tampaknya hal macam itu barang lumrah tetapi di abad-abad sebelum jaman William Sang Penakluk, umunmya hubungan kultural Inggris bukannya dengan Perancis, melainkan dengan Eropa belahan utara). Apa yang dialami Inggris adalah pembauran dengan budaya Perancis dan Anglo-Saxon yang tak akan pernah terjadi tanpa adanya penyerbuan itu.

William memperkenalkan Inggris suatu bentuk feodalisme yang lebih maju. Raja-raja Norman, tak seperti Anglo-Saxon pendahulunya, membawahi ribuan pendekar-pendekar bersenjata, satu angkatan bersenjata yang tangguh menurut ukuran abad tengah. Orang-orang Norman punya ketetampilan pemerintahan dan administrasi sehingga pemerintahan Inggris menjadi salah satu dari pemerintahan yang kuat dan efektif di Eropa.

Akibat menarik berikutnya berkat penaklukan orang Norman adalah berkembangnya bahasa Inggris baru. Berkat itu terjadilah penambahan kata-kata baru ke dalam bahasa Inggris, begitu banyaknya penambahan yang terjadi sehingga kamus Inggris modern berjejalan kata-kata berasal dari Perancis dan Latin, melebihi kata-kata yang berasal-usul dari Anglo-Saxon. Lebih jauh lagi dari itu, selama tiga atau empat abad segera sesudah penaklukan Norman gramatika Inggris berubah dengan teramat cepatnya, sebagian besarnya cenderung ke arah penyederhanaan. Kalaulah saja tak terjadi penaklukan itu, jangan-jangan bahasa Inggris sekarang hanya sedikit berbeda dengan bahasa Jerman dan Belanda rendahan. Ini satu-satunya contoh betapa bahasa besar tidak akan terjelma sebagaimana bentuknya yang kita kenal sekarang ini tanpa lewat peranan usaha seseorang pribadi. (Perlu dicatat, bahasa Inggris sekarang jelas sekali merupakan bahasa yang terkemuka di dunia).

Juga bisa ditandaskan akibat lainnya dari penaklukan Norman terhadap Perancis sendiri. Sekitar empat abad sesudahnya, terjadi serentetan pertempuran antara raja-raja Inggris (yang karena berasal-usul dari orang Norman, memiliki tanah-tanah di Perancis) dengan raja-raja Perancis. Pertempuran ini merupakan rentetan nyata dari penaklukan Norman; sebelum tahun 1066 tak ada itu yang namanya peperangan antara Inggris dan Perancis.

Dalam banyak hal, hakekatnya Inggris beda dengan semua negara-negara daratan benua Eropa. Baik atas dorongan gairahnya selaku kerajaan besar dan berkat lembaga-lembaga demokratisnya, Inggris telah memberi pengaruh mendalam terhadap bagian-bagian dunia lain, lepas samasekali dari ukuran luas negerinya sendiri. Sampai seberapa jauhkah aspek sejarah politik Inggris ditilik dari akibat perbuatan-perbuatan William ?

Para sejarawan tidak setuju hanya pada masalah apa sebab demokrasi modern jabang bayinya lahir di Inggris dan bukannya, katakanlah, di Jerman. Tetapi, budaya dan lembaga-lembaga Inggris merupakan campuran dari Anglo-Saxon dan Norman, dan percampuran ini dihasilkan oleh akibat penaklukan orang Norman. Di lain pihak, rasanya agak sulit buat saya secara wajar memberikan terlampau berlebihan atas despotisme William dalam kaitan dengan pertumbuhan demokrasi Inggris di masa-masa selanjutnya. Tentu, ada harganya demokrasi di Inggris pada abad sesudah ditaklukkan William.
William Sang Penakluk tatkala pertempuran Hastings.

Ditilik dari ukuran Kerajaan Inggris, pengaruh William bisa kelihatan lebih jelas. Sebelum tahun 1066, Inggris berulang kali mengalami rupa-rupa penyerbuan. Sesudah tahun 1066, kedudukan dan peranannya justru terbalik. Berkat pemerintahan terpusat yang mapan dan kuat yang didirikan William dan yang terus dipertahankan oleh para pengganti sesudahnya, begitu pula berkat sumber dana militer yang dikuasai oleh pemerintahannya, Inggris tak pernah lagi dijamah orang. Malah, lalu gilirannya dia tak henti-hentinya terlibat dalam operasi militer di negeri lain. Karena itu lumrahlah jika kekuatan Eropa meluas ke negeri-negeri lain, dan lumrahlah bilamana Inggris berkemampuan punya lebih banyak daerah jajahan ketimbang negeri-negeri Eropa lain mana pun.

Keruan saja, orang tidak bisa bilang hanya semata-mata berkat William Sang Penakluk terjadinya semua perkembangan maju Inggris dalam sejarah. Tetapi yang sudah pasti dan tak perlu syak lagi penaklukan orang Norman merupakan faktor tak langsung dari segala kejadian yang timbul sesudahnya. Pengaruh jangka panjang William dengan sendirinya amatlah besar.

Kamis, 05 Agustus 2010

Zat Makanan untuk Makhluk Hidup

Makanan yang merupakan menu wajib setiap makhluk hidup tidak terkecuali manusia mengandung zat makanan makro dan mikro di dalamnya.
- Zat makanan makro
+ Karbiohidrat
+ Protein
+ Lemak
- Zat makanan mikro
+ Vitamin
+ Mineral

Makanan yang baik da sehat harus memenuhi kriteria dan persyaratan berikut ini :
- Mudah untuk dicerna tubuh
- Mengandung air baik melalui makanan maupun minuman kurang lebih 8 gelas sehari
- Mengandung zat makanan makro dan mikro, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta asam amino.

Jadi intinya makanan yang mahal tidak selalu memenuhi syarat makanan yang baik. Selain itu terdapat porsi atau takaran dari masing-masing zat makanan yang perlu dipenuhi. Kekurangan atau kelebihan masing-masing zat makanan akan menimbulkan masalah bagi tubuh makhluk hidup, sehingga perlu untuk diwaspadai.

Rabu, 04 Agustus 2010

Nama-Nama Wali Songo

1. Sunan Giri / Raden Paku / Ainul Yaqien
2. Sunan Bonang / Raden Maulana Makdum Ibrahim
3. Sunan Ampel / Raden Rachmad
4. Sunan Drajat / Raden Qosim Syarifuddin
5. Sunan Muria / Raden Syaid
6. Sunan Gunung Jati / Fatahilah / Fattahillah / Syarif Hidayatullah
7. Sunan Gresik / Maulana Malik Ibrahim
8. Sunan Kudus / Raden Ja'far Sodik
9. Sunan Kalijaga / Raden Mas Syahid

Minggu, 01 Agustus 2010

Biografi DR Abdul Qadeer Khan

AS dan negara barat menyebut ancaman yang disebabkan oleh Dr Abdul Qadeer (AQ) Khan ini, bisa setara dengan Adolf Hitler atau Joseph Stalin, karena kemampuannya di bidang nuklir. Intelejen barat pernah menganggap remeh kemampuan Abdul Qadeer Khan. Tapi setelah tiga puluh tahun membangun Pakistan hingga memiliki kemampuan nuklir, barat dan AS menjadi khawatir. Khan kemudian disebut sebagai broker teknologi yang bisa membahayakan dunia. Ilmuwan ini disebut telah menjual rahasia teknologi nuklir ke Iran, Korea Utara, Libya dan kemungkinan ke negara lain. Tekanan diplomatik akhirnya memaksa presiden Pakistan Pervez Musharraf menjadikan Khan tahanan rumah.


The Nuclear Jihadist menuliskan perjalanan Khan secara detail. Suami istri Frantz dan Collins yang menulis laporan itu menghabiskan empat tahun perjalanan ke seluruh dunia, mewawancari pejabat intelejen dan mantan teman dan kolega Khan.

Saat perang berdarah 1947, Khan muda meninggalkan keluarganya di Bhopal India ke negara muslim Pakistan. Kekerasan yang dilihatnya selama di perjalanan dan penderitaan yang dialami, menimbulkan kemarahan besar pada India.

Setelah mengecap pendidikan di Jerman dan menikahi wanita Belanda, Khan mendapat kerja di perusahaan Belanda yang berhubungan dengan pengayaan uranium. Sebuah proses untuk menghasilkan energi nuklir, yang dengan mudah juga dapat diubah menjadi senjata nuklir.

Frantz and Collins menggambarkan pasukan Pakistan yang gagal merdeka dari India pada 1965 membuat kebencian Khan makin memuncak. Khan bertekad mengubah politik Pakistan seperti ditulis dalam biografinya yakni ingin membuat Pakistan sangat kuat dan tidak akan mengalami trauma dikuasai India.

Beruntung sekali waktu kembalinya Khan dari Belanda ke Pakistan berbarengan dengan pengembangan nuklir India. Saat India memiliki kemampuan nuklir pada 1974, tidak ada alasan untuk melarang Pakistan memiliki kemampuan serupa, bom harus dengan bom.

Tapi saat Khan tida di Pakistan, masa depan nuklir negara itu sedang terancam. Kanada telah menghentikan pasokan spare part untuk reaktor nuklir di Karachi dan Prancis mendapat tekanan internasional untuk membatalkan rencana penjualan pabrik pemrosesan ke Pakistan. Hal itu membuka peluang Khan dan menjadikannya sebagai pahlawan.

Dengan sepengetahuan koleganya, dia membawa cetak biru, foto dan daftar pemasok. Kemudian bersama istri dan anak perempuannya kembali ke Pakistan untuk membangun kemampuan bom nuklir Pakistan.

Dia kemudian berhasil membuat bom nuklir pada akhir 1980 di luar perkiraan ahli barat. Para pakar menggambarkan Pakistan pada masa itu untuk membuat jarum jahit atau sepeda berkualitas bagus saja dianggap tidak mampu, apalagi membuat teknologi tinggi untuk pengayaan uranium.

Jihadist menyebut Khan membangun jaringan pasar gelap untuk menjual teknologi rahasia nuklir Pakistan ke negara semacam Iran, Libya, Korea utara juga negara yang tidak diketahui. Jihadist juga menyebut ilmuwan nuklir Pakistan ini bertemu dengan Osama bin Laden untuk membuat bom.

content top